Desember Kelabu
Kemarin aku melihatmu manis. Ada sesal di dada, menggumpal membuatku sesak.
Rasanya baru kemarin kita mengakhiri hubungan ini.
Luka yang kau torehkan belati masih terasa kini.
Jika jodoh tidak akan kemana katamu.
Lalu hari berlalu, kemarin kau pamerkan pacar baru.
Manisku, Lelah rasanya jika harus mengenal perempuan lain lagi.
Semuanya serba terlanjur, pun aku mencintaimu sampai tidak mengenali diriku sendiri.
Sering kulihat beberapa orang yang sedang sakit hatinya melampiaskan semuanya dengan minuman.
Alkohol itu memabukkan.
Tapi aku tidak butuh itu, aku sudah mabuk lebih dulu.