Lihat ke Halaman Asli

Saskia Ubaidi

Pustaka Aristoteles

Khalikku dan Absurditas Politik

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat pulang gelapnya malam, Selamat pagi surya nan cerah”

Dibawah matahari aku menyapa Sang Khalik

“Ijinkan kami berkarya , kami akan memakmurkan bumi dan akan memelihara bumi dari upaya upaya perusakan” semoga bahasa kami bukan bahasa Klise “

Kami banyak berkata dusta , tidak menjaga alam,  bukan penguasa dan pengatur yang bijak.  Kami sadar kami mengeksploitasi kekayaan bumi untuk kemaslatan umat manusia sangat egois menjaga alam secara berlebihan.

Kami adalah yang gemar bertindak di luar batas wewenang sebagai penerima wewenang amanat.

Maaf Khalik ijinkan kami menjadi pelupa, kami sedang dalam kegairahan ditengah kegaduhan politik. Kami sedang bersyahwat di panggung politikdenganpelacur cantik atas nama kuasa yang menjanjikan kepuasan bagi yang membutuhkan. Gamang dan galau sedih dan senang adalah sensasi yang ditawarkan - racun yang potensi bagi manusia untuk menghilangkan semua makna dan menjadi kehampaan.Khalik ku - " itulah sebuah absurditas politik. Dan kami sangat menikmati

Wassalam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline