Lihat ke Halaman Asli

Puspo Lolailik Suprapto

Esais/Bookstagrammer

Rouge, Antara Tren, Janji Muluk, dan Pengaruh Media Sosial

Diperbarui: 10 Januari 2025   10:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Cover Novel Rouge karya Mona Awad (Simon & Schucter)

Industri kecantikan dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu perawatan kulit, parfum, riasan, dan perawatan rambut. 

Dalam perawatan kulit, ada produk seperti krim, losion, bedak, dan solusi lain yang tujuannya untuk menjaga dan memperbaiki kesehatan kulit. 

Menurut laporan, pada tahun 2023, nilai industri perawatan kulit secara global mencapai lebih dari $109 miliar dan diperkirakan akan meningkat hampir dua kali lipat menjadi sekitar $200 miliar pada tahun 2032 (Fortune Business Insights, Mar. 2024). 

Pandemi COVID-19 sejak tahun 2020 membawa perubahan besar di dunia kecantikan. 

Karena banyak orang tinggal di rumah dan jarang bertemu orang lain, penggunaan kosmetik jadi menurun. 

Tetapi, di sisi lain, perawatan diri justru jadi lebih populer. Banyak orang mulai mencoba rutinitas perawatan kulit yang lebih serius dan panjang.

Di samping itu, dalam novel Rouge, Mona Awad sebagai penulis, mengangkat sisi menarik dari pemasaran produk perawatan kulit lewat nama-nama produk yang digunakan oleh si tokoh utama, yakni Mira. 

Botanical Resurrection Serum and the Diamond-Infused Revitalizing Eye Formula. - p. 16.

Nama-nama di atas terdengar mewah dan sering menonjolkan bahan yang tidak umum.

Dengan menyebut nama lengkap produk-produk ini, Awad seakan-akan ingin menunjukkan betapa berlebihan janji-janji yang ditawarkan oleh produk-produk perawatan kulit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline