Lihat ke Halaman Asli

Puspo Lolailik Suprapto

Esais/Bookstagrammer

All the Dangerous Things, Antara Hiburan, Eksploitasi, dan Empati bagi Korban

Diperbarui: 8 Januari 2025   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

All the Dangerous Things (Macmillan Publisher)

True crime adalah genre yang mencakup buku, podcast, film, dan acara TV. 

Ceritanya mengupas kejahatan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Genre ini sudah ada sejak lama. Di tahun 1550-an, cerita kejahatan mulai populer karena semakin banyak orang yang bisa membaca, didukung oleh penemuan mesin cetak. 

Di abad ke-20, cerita-cerita ini mulai memasukkan analisis medis dan ilmiah yang sering digunakan di pengadilan (The Bloody History of the True Crime Genre).

Pada 2022, survei menunjukkan setengah orang Amerika menyukai true crime

Sepertiga dari mereka menikmatinya setiap minggu. 

Genre ini lebih diminati wanita (58%), terutama cerita tentang pembunuhan atau pembunuh berantai (Half Of Americans Enjoy True Crime, And More Agree It Helps Solve Cold Cases).

Dalam novel All the Dangerous Things yang ditulis oleh Stacy Willinghamtokoh utama bernama Isabelle memanfaatkan komunitas penggemar true crime untuk mencari informasi tentang anaknya yang hilang.

Meski populer, true crime sering dikritik. Korban kejahatan dan keluarga mereka merasa cerita ini bisa membuat orang menganggap remeh kejahatan. 

Selain itu, mereka terus-menerus dihadapkan pada trauma karena kisah nyata mereka dijadikan hiburan. 

Beberapa konten bahkan dianggap tidak etis dan menyebarkan informasi yang salah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline