Lihat ke Halaman Asli

Puspo Lolailik Suprapto

Esais/Bookstagrammer

Pelajaran Berharga dari Finlandia, Membangun Sistem Pendidikan Berkualitas untuk Indonesia

Diperbarui: 24 Juli 2024   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelajaran Berharga dari Finlandia, Membangun Sistem Pendidikan Berkualitas untuk Indonesia (dokpri)

Buku Sistem Pendidikan Finlandia: Belajar Cara Belajar berasal dari catatan dan pengalaman seorang ibu yang menjalani program doktoral di Finlandia. Selama studinya, ia membawa anaknya yang masih kecil ke negara itu dan menyekolahkannya ke Taman Kanak-Kanak (TK) di sana.

Pengalaman menyekolahkan anaknya di Finlandia benar-benar membuka matanya. Dia menyaksikan langsung sistem pendidikan di sana, proses belajar mengajar, dan kriteria guru ideal menurut standar Finlandia. Semua ini ditulis dengan bahasa yang menarik dan mudah dipahami.

Apakah Kita Perlu Banyak Belajar Dari Sistem Pendidikan Finlandia?

Finlandia dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Hal ini terbukti dari skor tinggi dalam tes PISA (Programme for International Student Assessment) dan rendahnya tingkat pengangguran. Selain itu, rata-rata penduduk Finlandia memiliki penghasilan yang cukup dan merasa bahagia. Semua pencapaian ini berawal dari pendidikan yang baik.

Hasil tersebut jelas bukan hasil kerja keras satu atau dua pihak saja. Semua elemen, mulai dari orang tua, warga, pejabat pemerintah, hingga tenaga pendidik, turut berperan. Mereka bekerja sama dalam peran masing-masing, saling mendukung satu sama lain.

Pada akhirnya, pendidikan berhasil membantu anak atau siswa menemukan jati dirinya. Melalui pendidikan, mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup dan tetap bahagia dengan kemampuan dan bakat yang dimiliki.

Pengalaman Ratih D. Adiputri sebagai penulis sangatlah berbeda dengan apa yang terjadi di negara kita. Di sini, pendidikan sering kali hanya dibebankan pada guru. Belum lagi regulasi yang berantakan. Tidak ada kolaborasi yang baik untuk membantu anak menemukan jati dirinya. Rasanya, memiliki sistem pendidikan sebaik Finlandia hanya mimpi di siang bolong.

Sistem pendidikan kita yang bermasalah mungkin menghasilkan individu-individu yang kurang baik. Salah satu contoh kecil yang jelas adalah kebiasaan mencontek saat ujian. Mencontek bukan hanya tindakan tidak jujur, tetapi juga merupakan tanda dari berbagai masalah pendidikan yang lebih besar.

Jika sistem pendidikan sudah salah dari awal, jangan harap anak-anak bisa tumbuh menjadi diri mereka sendiri dan bahagia. Yang ada, mereka justru merasa sekolah itu berat, menakutkan, dan selalu ditekan untuk mendapatkan nilai bagus agar tidak dianggap bodoh. Dengan keadaan seperti ini, sulit untuk berharap sistem pendidikan kita bisa mencetak individu berkualitas di masa depan.

Indonesia Belum Benar-benar Belajar

Salah satu bagian buku tersebut mengutip Sir Ken Robinson yang menjelaskan bahwa pendidikan memberikan manfaat dalam tiga aspek. Pertama, secara pribadi, pendidikan membantu mengembangkan bakat dan sensitivitas individu. Kedua, secara kultural, pendidikan memperdalam pemahaman tentang dunia. Ketiga, secara ekonomi, pendidikan memberikan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkontribusi secara produktif.

Sekolah-sekolah di Indonesia jelas belum memenuhi tujuan pendidikan yang sebenarnya. Jika boleh mengkritik lebih keras, sekolah di Indonesia sering kali hanya ada sebagai formalitas. Coba ingat, selama bertahun-tahun belajar, pasti kalian pernah bertanya-tanya,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline