Lihat ke Halaman Asli

Menyerah? RUGI!

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hari ini atau bahkan mungkin dari kemarin ribuan mahasiswa Indonesia yang mau login ke SIMLITABMAS untuk upload PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) banyak yang lagi galau. Bagaimana tidak? sejak kemarin website Dikiti ini susah sekali di akses. Sedangkan hari ini adalah hari terakhir untuk mengupload PKM tersebut. Saya dan teman-teman pun mengalaminya. Sejak kemarin kami berusaha mengaksesnya, namun selalu tidak bisa karena jumlah pengaksesnya sudah lebih dari dua ribu orang. Ternyata mahasiswa Indonesia banyak yang deadliner :D

Alih-alih menunggu waktu pengakses sepi, saya pun mencoba membuka website tersebut jam 2 dini hari. Tapi apa yang terjadi? Ternyata meskipun dini hari, jumlah yang mengakses pun malah bertambah menjadi 4 ribu orang. Benar-benar menguji kesabaran. Pengujian kesabaran ini bukan cuma saat mau login saja, tapi dari hari-hari sebelumnya.

Saya dan teman-teman satu tim terpaksa harus mengganti judul PKM kami karena kami tidak berhasil mendapatkan data yang cukup kuat. Padahal saya dan teman-teman nyaris keliling kota Bengkulu untuk mencari data. Dua hari sebelum deadline kami terpaksa mencari judul baru. Alhamdulillah judul kali ini tidak terlalu sulit untuk mencari data nya. Alhasil, kami nyaris tidak tidur semalaman untuk menyelesaikan PKM tersebut.

Keesokan harinya, kami harus melengkapi lampiran-lampiran yang WAJIB ada. Mulai dari data dosen pembimbing, lembar pengesahan, surat pernyataan, dll. Bahkan kami harus bolak-balik untuk mengurusi semuanya. Belum lagi lembar pengesahan yang kami buat terdapat kesalahan, jadi kami harus mengulang beberapa kali. Selain itu kami juga lupa menempelkan materai pada surat pernyataan, sehingga kami harus balik lagi ke tempat yang akan kami jadikan mitra dalam PKM kami ini. Jaraknya pun lumayan jauh dari kampus.

Selain itu kami harus keliling untuk mencari tanda tangan, mulai dari tanda tangan dosen pembimbing, wakil dekan bidang akandemik, dan wakil rektor bidang kemahasiswaan. Saat akan meminta tanda tangan, jam sudah menunjukan pukul 16.30, untungnya bapak Bambang Sahono selaku pudek 1 belum pulang dan beliau mau memberikan tanda tangan. Setelah itu pada pukul 17.00 kami meminta tanda tangan wakil rektor bidang kemahasiswaan. Alhamdulillah beliau sangat sabar menghadapi mahasiswa yang ingin meminta tanda tangan beliau.

Malamnya teman saya men-scane semua lampiran yang terdapat tanda tangan dan mengubahnya menjadi Pdf. Rencana awal pagi harinya kami akan mengupload PKM tersebut, tapi seperti yang saya katakan di awal tadi, website dikti tidak bisa diakses karena sudah over load.

Capek? YA! tidak usah di tanya lagi, bahkan kami hampir nyaris berputus asa. Tapi jika kami berputus asa, tentu perjuangan kami mulai dari mencari ide, data, bolak-bailk meminta tanda tangan hingga tidak tidur semalaman karena membuat PKM akan sia-sia. Di dalam tim kami semua saling menyemangati, saat salah satu anggota tim ada yang hampir berputus asa, maka anggota lainnya memebrikan semangat. Perjuangan ini sudah setengah jalan. Jika kami berhenti tentunya kami tidak akan mendapat apa-apan dan tidak bisa ikut lagi tahun depan.

Pagi harinya, Sri teman saya terpaksa harus numpang online di kantor Telkom, Karena akses internet di sana kuat. Tapi tetap saja website dikti itu susah di akses. Mungkin sudah lebih dari ratusan kali kami mencoba membuka website tersebut. Tapi Alhamdulillah, Allah membayar kesabaran dan perjuangan kami. Akhirnya, website-nya bisa terbuka dan PKM kami bisa di upload dan semuanya beres . Senang sekaligus lega sekali rasanya saat semuanya sudah selesai.

Dari sini saya mendapatkan beberapa pelajaran penting:

1.Jangan terbiasa menjadi deadliner,

2.Sesama anggota tim harus saling bekerja sama dan saling menguatkan,

3.SABAR

4.Kerja keras!

Tapi pelajaran yang paling penting adalah “Jangan mudah menyerah, karena saat kita GAGAL bisa jadi itu merupakan LANGKAH AKHIR kita menuju KEBERHASILAN”.

Hingga saya menulis tulisan ini, masih banyak teman-taman saya, baik yang di Bengkulu ataupun universitas lain di luar provinsi Bengkulu yang belum berhasil meng-upload PKM mereka. Alhamdulillah saya dan teman-taman satu tim beruntung karena sudah bisa meng-upload. Semoga PKM kami ini bisa dibiayai dan lolos PIMNAS. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline