Lihat ke Halaman Asli

Puspitasari Megahana

Guru SMKN 12 Jakarta

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan

Diperbarui: 2 Juli 2024   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PEMBEKALAN CALON FASILITATOR DASUS/dokpri

Refleksi Pembelajaran Modul 3.1: Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan


Setelah kegiatan eksplorasi bersama instruktur, esensi dari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin menjadi lebih jelas bagi saya. Esensi utamanya adalah bahwa setiap keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin harus berakar pada prinsip-prinsip moral dan etika yang kuat. 

Hal ini tidak hanya memastikan bahwa keputusan tersebut adil dan benar, tetapi juga membangun kepercayaan dan integritas dalam kepemimpinan. Nilai-nilai kebajikan seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan kepedulian harus menjadi landasan dalam setiap tindakan dan keputusan pemimpin. 

Saya memilih esensi ini karena saya percaya bahwa pemimpin yang berpegang teguh pada nilai-nilai kebajikan akan mampu menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung bagi semua pihak yang terlibat, terutama murid-murid dalam konteks pendidikan.


Pengalaman Menerapkan Konsep dalam Modul 3.1

a. Komunitas Sekolah/Lembaga Saya

Dalam komunitas sekolah saya, saya berusaha menerapkan konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan dengan melibatkan semua pihak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Setiap kali menghadapi situasi yang memerlukan keputusan penting, saya mengajak guru, staf, dan bahkan murid untuk berdiskusi dan memberikan masukan. Saya memastikan bahwa setiap keputusan didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab.

Contoh konkretnya adalah saat kami harus memutuskan kebijakan baru terkait tata tertib sekolah. Saya mengadakan beberapa pertemuan dengan berbagai kelompok, mendengarkan pandangan dan kekhawatiran mereka, dan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Proses ini tidak hanya menghasilkan keputusan yang lebih baik tetapi juga memperkuat rasa memiliki dan kepercayaan di antara semua anggota komunitas sekolah.

b. Keberhasilan, Tantangan, dan Solusi

Saya merasa berhasil dalam menerapkan konsep dari modul 3.1 ini dalam banyak aspek, terutama dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil. Namun, ada beberapa tantangan yang saya hadapi:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline