Lihat ke Halaman Asli

Puspitasari Megahana

Guru SMKN 12 Jakarta

Pemahaman dan Penguasaan Baru dari Modul Budaya Positif

Diperbarui: 29 Juni 2024   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembekalan Calon Fasilitator Dasus/Intensif (dokpri)

Pemahaman dan Penguasaan Baru dari Modul Budaya Positif

Setelah mempelajari modul budaya positif, saya memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan sosial dan emosional siswa. Salah satu pengetahuan baru yang saya pelajari adalah konsep "lingkungan belajar yang positif" yang mencakup pengakuan terhadap kebutuhan emosional siswa, penanaman rasa percaya diri, dan pembentukan iklim kelas yang inklusif. Saya juga memahami lebih baik tentang teknik-teknik untuk mengelola konflik dan cara-cara efektif untuk memberikan umpan balik yang membangun.

Dalam aspek keterampilan, saya belajar cara menerapkan pendekatan restoratif dalam penyelesaian konflik. Pendekatan ini menekankan pentingnya memperbaiki hubungan yang rusak dan mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Selain itu, saya juga mempelajari teknik-teknik fasilitasi yang dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar.

Dari segi sikap, saya semakin memahami pentingnya menunjukkan empati dan perhatian terhadap setiap individu di dalam kelas. Saya juga belajar untuk lebih bersikap terbuka terhadap perbedaan dan berusaha menciptakan suasana di mana setiap siswa merasa dihargai dan diterima. Sikap proaktif dalam menciptakan budaya positif juga menjadi fokus utama, dengan menekankan pentingnya pencegahan masalah daripada sekadar penanganan masalah yang sudah terjadi.

Keterampilan dan Pengetahuan yang Perlu Diperdalam

Untuk semakin pantas mengampu modul budaya positif, saya merasa perlu memperdalam pemahaman tentang beberapa topik kunci. Pertama, saya ingin lebih memahami teori-teori dasar tentang psikologi perkembangan anak dan remaja, terutama yang berkaitan dengan perkembangan sosial dan emosional. Pengetahuan ini akan membantu saya lebih memahami kebutuhan dan dinamika emosional siswa di berbagai tahap perkembangan mereka.

Kedua, saya merasa perlu meningkatkan keterampilan dalam penggunaan teknologi pendidikan yang mendukung budaya positif. Misalnya, bagaimana memanfaatkan platform digital untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendukung komunikasi yang terbuka antara guru, siswa, dan orang tua.

Ketiga, saya juga ingin lebih mendalami teknik-teknik pengelolaan kelas yang berfokus pada pendekatan positif. Ini termasuk strategi-strategi spesifik untuk membangun hubungan yang kuat antara guru dan siswa, serta antar siswa itu sendiri. Pengetahuan ini akan membantu saya menciptakan lingkungan belajar yang lebih harmonis dan kondusif.

Cerita Singkat tentang Pengalaman Pribadi

Pada suatu kesempatan, saya mengajar di sebuah kelas yang terdiri dari siswa-siswa dengan latar belakang yang sangat beragam. Di awal semester, saya menghadapi tantangan besar karena ada beberapa siswa yang sering kali terlibat dalam konflik dan menunjukkan sikap yang kurang menghargai satu sama lain. Saya merasa perlu melakukan sesuatu untuk mengubah dinamika ini.

Saya mulai dengan menerapkan beberapa teknik yang saya pelajari dari modul budaya positif. Pertama, saya mengadakan sesi diskusi kelas di mana setiap siswa diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman mereka dan saling mengenal lebih baik. Saya juga memperkenalkan aturan kelas yang menekankan pentingnya rasa saling menghormati dan mendukung satu sama lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline