Lihat ke Halaman Asli

Gerakan Mari Berbagi Gunting Kuku

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berawal dari sebuah ide “Apa yang bisa kami berikan kepada orang-orang  di luar sana, bukan apa yang kita peroleh dari orang-orang, melainkan apa yang bisa kita berikan buat orang-orang diluar sana”. Dari sebuah ide itu lah terbentuk sebuah Gerakan Mari Berbagi Gunting Kuku yang di bentuk oleh Ka Tri Handoko beserta teman-temannya. Tujuan dari terbentuknya Gerakan Berbagi Gunting Kuku yaitu menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan diri melalui kegiatan berbagi gunting kuku. Kemudian setelah ditemukan fakta terbaru kalau penggunaan gunting kuku secara bergantian dapat meningkatkan resiko intensitas persebaran penyakit yang berbahaya seperti Hebatitis dan HIV, dari hal tersebutlah muncul misi yaitu satu gunting kuku untuk satu orang di seluruh indonesia.

Untuk pertama kali kegiatan Gerakan Mari Berbagi Gunting Kuku ini dilakukan di Pancoran Buntu yaitu daerah pemulung,untuk di daerah Pancoran Buntu bekerja sama dengan Madani Comunity. Setelah semua donasi terkumpul dan mendapatkan 1024 gunting kuku sebagianya untuk dibagikan kepada masyarakat di Pancoran Buntu. Kegiatan yang dilakukan yang pertama yaitu mengumpulkan anak-anak di daerah Pancoran Buntu dan setiap anak disuruh membawa bekal, setelah dikumpulin mereka akan dibagi ke 10 kelompok masing-masing kelompok berisi 5 anak dan setiap kelompok  di dampingi oleh  satu kaka  volunteer. Kemudian yang kedua  setelah pembagian kelompok anak-anak disuruh main kotor-kotoran, setelah itu anak-anak disuruh gunting kuku, dan mempraktekan cara mencuci tangan yang baik dan benar. Kemudian setelah itu anak-anak makan bersama kaka volunteer, kemudian yang ketiga  dilanjutkan dengan acara anak-anak untuk membagikan gunting kuku ke masyarakat di daerah Pancoran Buntu dengan di dampingi oleh kaka volunteer. Dan yang terkhir anak-anak dikasih buku raport untuk monitoring selama 21 minggu.

Sejauh ini respon dari masyarakat sangat baik, dan antusias dari anak-anak membuat semangat dan kebahagian tersendiri. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan di Garut dan Salatiga,  rencananya kegiatan Gerakan Mari Berbagi Gunting Kuku akan di lakukan di Surabaya.

Menurut Ka Handoko, terjun ke dunia sosial itu mendapatkan kebahagian tersendiri terutama ketika kita sudah berbagi dengan orang lain diluar sana. Dengan niat untuk mencari ridho Allah SWT, untuk berbagi jangan melihat respon dari orangnya, walaupun sekecili apapun yang kita berbagi dengan orang lain semoga bisa bermanfaat bagi orang yang di bantu. Harapannya satu gunting kuku untuk satu orang di seluruh Indonesia, dengan banyaknya orang yang tersadar akan pentingnya penggunaan gunting kuku, maka akan semakin banyak orang yang kita bantu untuk terhindar dari  resiko persebaran penyakit yang berbahaya seperti Hebatitis dan HIV.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline