Penulis :
I Gde Sandy Satria
Rika Puspita Rini
Arki Ardiansah
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sedang menjalankan program KKN di Desa Begaganlimo, Kec. gondang, Kab. Mojokerto. Desa ini terkenal sebagai desa dengan mayoritas penduduknya sebagai petani. Warga desa ini Sebagian besar menanam daun bawang sehinga kami dari sub kelompok 12 KKN R2 UNTAG Surabaya memperkenalkan inovasi sederhana untuk meningkatkan nilai jual daun bawang, yaitu minyak daun bawang (scallion oil).
Minyak daun bawang, hasil ektraksi daun bawang dengan minyak goreng, adalah perpaduan yang sempurna. Bahan baku yang mudah dibuat dan didapatkan ini berpotensi untuk menambah nilai jual daun bawang sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
Pada tanggal 11 Juli 2024 kami melakukan survey dan koordinasi dengan Mitra Ibu PKK terkait inovasi dan proses pembuatan beserta pengemasan terkait produk yang akan dilakukan nantinya. Kami memilih Pendampingan Pengolahan Daun Bawang Sebagai Bahan Baku Minyak Daun Bawang, karena banyaknya daun bawang yang tidak terpakai dan juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa Begaganlimo.
Tahap persiapan yang diawali survey ke mitra yaitu ibu ketua PKK Pukja 3, ibu Pi’arah yang juga selaku ibu rt dusun Troliman, desa Begaganlimo, Gondang, Mojokerto. Tahap selanjutnya pemaparan materi sekaligus praktik pembuatan minyak daun bawang yang dihadiri beberapa orang dari kelompok PKK pada tanggal 14 Juli 2024. Pada kegiatan ini kami melihat antusian para audiens untuk mencoba mengembangkan inovasi yang diberikan sangat besar, karna mudahnya bahan yang diperoleh dan juga dapat meningkatkan pendapatan.
Minyak daun bawang merupakan sebuah inovasi sederhana yang memiliki manfaat berlipat ganda. Dengan dukungan dan kerjasama yang tepat, minyak daun bawang dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat dan membantu dalam membangun ekonomi pedesaan yang berkelanjutan.