Lihat ke Halaman Asli

Peluh Cinta Kita

Diperbarui: 22 Februari 2016   04:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Peluh Cinta Kita

Ketika temaram berkedip datang
Disaat ku terpana dalam bayang
Melambai lembut sebuah asa pelan berdendang
Menguntai rasa menjadi rindu yang terbentang
--
Bibir ini ternganga tiada sadari
Menanti hati yang berlalu kini kembali
Tinggalkan semua melintas mimpi
Di persimpangan senja yang biasa kita lalui
Dengan bait syahdu dalam dentang kasih abadi
--
Derap resah membelai gelisah
Mengusap hampa uraikan semua kisah
Sejumput mesra yang kita lalui dalam setiap desah
Berpeluk dengan peluh cinta luapkan semua hasrat dan terkulai penuh pasrah
--
Leonberg, 22.02.2016
By Ita Friedrich




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline