Lihat ke Halaman Asli

Janji di Purnama Ketujuh

Diperbarui: 20 Juni 2015   04:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja meredup hingga akhirnya menghilang
Sendu menjemput luka menganga
Redup menanti di pelupuk mata
Tatapmu tiada gairah senyap tanpa rasa
Hanyalah dingin mendekap dalam lara

Secuil resah enggan pergi dari hati
Menanti kala senja kian berlari
Ingin ku meraih jiwamu namun tiada daya lagi
Benang-benang rindu perlahan hampir retas oleh angkuhnya diri
Hingga tinggallah sebutir asa yang masih tersisa di sini

Separoh malam berlalu di kerjap mata nan redup
Bulir-bulir halus mengalir terharu
Desah nafas menghiba sebuah cinta nan syahdu
Berpacu dalam asmara yang tlah tertunda di hempas waktu
Kau tlah penuhi janjimu kan datang di purnama ke tujuh

Carlsberg/Karlovy Vary-Czech, 11.06.2014
By Ita Friedrich

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline