Lihat ke Halaman Asli

Belajar Agama di Masa Pandemi Ternyata Mengasyikkan

Diperbarui: 8 Desember 2020   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi covid 19 membuat segalanya berubah, begitu juga dengan dunia pendidikan. Kami dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan hanya mengenal pertemuan dengan tatap muka, menjelaskan dengan sistem ceramah dan diskusi, tetapi sekarang kondisi menuntut kita untuk kreative dalam belajar dan mengajar. Melalui Program RisetMuh Majelis dikti litbang Pimpinan Pusat Muhammdiyah melalukan riset tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring matakuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di dua Perguruan tinggi Muhammadiyah/AIsyiyah, yaitu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan universitas AIsyiyah Yogjakarta. 

Bagi kami dosen AIK dan juga mahasiswa pada awalnya saat pemerintah dengan resmi melakukan PSBB secara serentak di awal bulan Mei 2020, menutup sekolah dan tempat-tempat umum, membuat kita setiap hari berkutat dengan zoom, googlemeet, Video Call, teleconference, e-learning. dalam interaksi keseharian dengan masyarakat dan di dunia pendidikan. 

Konten - konten daring tersebut sekarang sangat familiar ditelinga kita bahkan semua mahasiswa terbiasa menggunakannya. dari semua media tersebut digunakan dalam perkuliahan AIK di dua universitas tersebut. Tetapi secara resmi e-learninglah yang digunakan dalam proses perkuliahan di dua Universitas tersebut, karena di dalamnya sudah mencakup semua konten perkuliahan mulai dari penyampai materi secara audio maupun video, diskusi, serta chat serta evaluasi.

Yang menarik selama perkuliahan AIK di masa pandemi Covid 19 adalah mahasiswa merasa enjoy dengan sistem belajar kapanpun dan dimanapun mereka bisa mengakses materi, dan bisa berkomunikasi dengan dosen secara pribadi tanda malu dan takut untuk bertanya atau menyampaikan aspirasinya.

Dalam Forum diskusi salah satu materi tentang Akidah (KeTuhanan) secara pribadi mereka chat bertanya tentang hal-hal yang menurut kita pengakuan atas kekeliruannya dalam beragama dan itu membuat mereka bebas berekspresi tanpa malu diketahui teman mereka. tidak seperti saat kuliah tatap muka ketika tiba saat forum tanya jawab pasti mahasiswa diam dan tidak ada respon.

Begitu juga dengan tugas yang kita berikan materi Akhlak Sosial, mereka merasa sangat senang dengan membuat konten youtube aksi sosial mereka di lingkungan sekitar baik itu berupa peduli kepada yang membutuhkan dengan memberikan sembako, bagi-bagi masker, dan lain-lain. yang selanjutnya mereka upload di chanel youtube masing-masing. Hal ini lebih mengasikkan menurut mereka daripada belajar di dalam ruangan, evaluasi dengan mengerjakan soal-soal secara tertulis.

Tidak hanya mahasiswa yang merasa senang dan enjoy belajar secara daring melalui e-learning dosenpun juga, tetapi tidak semua dosen karena ada beberapa dosen yang konten e-learningnya hanya upload materi tanpa ada interaksi dengan mahasiswa. Seharusnya moment ini menjadikan dosen lebih kreative untuk membuat konten pembelajaran, disamping untuk mahasiswa konten tersebut akan dibaca atau dilihat banyak orang menjadikan ladang amal bagi mereka.

Ya...ternyata ada hikmah yang luar biasa pandemi covid 19 ini dalam perkuliahan AIK. Membuat mahasiswa belajar agama tidak hanya pada ranah koqnitif, tetapi lebih pada afektif dan psikomotorik. Semoga kedepan semua civitas akademika bisa istiqomah dalam berkarya dan beramal. Amin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline