Biasanya resensi buku ditulis oleh orang lain, bukan sama penulis aslinya. Namun, tidak ada salahnya, kan, jika penulis asli menuangkan resensi bukunya sendiri?
Ini adalah buku solo kedua saya, lahir dari semangat menulis yang begitu menggebu. Dicetak oleh Fiisyah Publishing, Mei 2022 dalam event menulis 30 hari.
Beberapa bulan sebelum naik cetak, pernah update Instagram story kalau saya ingin sekali melahirkan buku nonfiksi dan berharap suatu hari nanti bisa punya karya solo nonfiksi.
Tidak hanya ucapan, ternyata sebuah tulisan yang terlahir dari isi hati adalah benar-benar sebuah doa. Alhamdulillah saya diizinkan-Nya untuk melahirkan ini. Bukan karena kehebatan, tetapi karena Allah yang memudahkan urusan saya. Bukan karena kesalehahan, tetapi karena apa yang saya tulis ini sebagai muhasabah diri.
Setelah first single book lahir ber-genre novella fiksi, single book kedua ini dalam bentuk nonfiksi motivasi Islami. Alhamdulillah, nikmat mana lagi yang harus saya dustakan.
Buku ini terinspirasi dari perjalanan hidup yang penuh liku. Saya ingin mengikatnya dalam sebuah tulisan agar lebih bermakna. Meskipun saya masih terus berusaha untuk mengamalkan apa yang tertulis di sini agar benar-benar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dengan segala keistimewaan yang telah Allah berikan.
Pertama kali saya terjun ke dunia kepenulisan pada pertengahan tahun 2020. Saat itulah saya memiliki karya antologi. Namun, sudah sejak duduk di bangku sekolah dasar, menulis di buku diary sudah menjadi aktivitas saya hampir setiap hari. Sejak melahirkan antologi pertama itulah saya mulai serius dengan mengikuti beberapa komunitas dan kelas menulis. Belajar dari ahlinya, dengan terus praktik setiap hari.
Selain artikel, memiliki buku hasil karya pribadi tentu menjadi impian saya saat itu. Oleh karena itu, ketika melahirkan antologi pertama, saya begitu bahagia. Namun, masih belum merasa puas yang membuat saya terus mengasah ilmu tentang kepenulisan. Itulah tangga karier saya dalam menulis buku dimulai dari hal yang paling ringan, yaitu menjadi kontributor antologi.
Nulis bareng atau antologi memang menjadi jalan cepat untuk para kontributor yang ingin segera memiliki karya. Sebab, dalam satu buku ditulis oleh beberapa penulis. Tidak perlu menulis banyak, cukup tiga sampai enam halaman A4 saja sudah bisa menjadi buku dengan menggabungkan semua tulisan dari beberapa kontributor.
Kini saya sudah mengantongi 23 antologi hasil konsisten. Hanya dengan bermodalkan konsisten, bisa terkumpul banyak karya. Begitu juga dalam proses penulisan buku solo kedua ini. Saya sengaja mengikuti event menulis 30 hari dari Fiisyah Publishing karena dengan ikut serta dalam event seperti ini, saya akan konsisten menulis selama waktu yang telah ditentukan. Alhamdulillah, Allah memampukan saya untuk menyelesaikan buku ini selama waktu tersebut.