Indonesia adalah negara dengan banyak pulau, serta beragam bahasa, agama, suku, dan budaya. Indonesia adalah negara multikultural dengan banyak budaya yang berbeda. Keanekaragaman budaya di Indonesia merupakan hasil dari keragaman daerah dan latar belakang negara. Tentunya sebagai warga negara yang baik, kita harus selalu melestarikan budaya yang ada saat ini, karena budaya kita adalah salah satu bentuk identitas Indonesia di mata dunia. Tentunya sebagai warga negara Indonesia, kita sudah memiliki pengetahuan tentang budaya negara tersebut.
Bagaimana dengan warga negara asing yang tidak mengenal budaya Indonesia? Mereka yang bukan warga negara Indonesia mungkin tidak mengenal budaya Indonesia. Oleh karena itu, harus ada metode komunikasi internasional yang dapat memperkenalkan kekhasan budaya Indonesia kepada dunia. Diplomasi merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan untuk memperkenalkan budaya Indonesia.
Dunia saat ini menghadapi pandemi yang sangat berbahaya. Pandemi ini mempengaruhi orang-orang di seluruh dunia. Pandemi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), didefinisikan sebagai penyebaran penyakit secara global. Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru, Sars-CoV-2, yang pertama kali didiagnosis pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China.
Pada manusia, Covid-19 dapat menimbulkan gejala gangguan pernapasan akut seperti suhu di atas 38°C, batuk, dan sesak napas. Mungkin juga disertai dengan kelelahan, nyeri otot, dan diare. Ini dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian pada mereka dengan Covid-19 yang parah. Covid-19 dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak dekat dan droplet (percikan cairan saat bersin dan batuk).
Menurut Milton Cummings, diplomasi budaya adalah pertukaran ide, informasi, seni, dan bentuk budaya lainnya dengan tujuan mempertahankan saling pengertian antara negara dan kelompok. Budaya memiliki sesuatu yang dapat menarik perhatian seseorang karena perbedaan dan kualitas yang dimilikinya. Ketika melihat budaya itu sendiri, ini dapat dengan mudah menarik minat seseorang. Diplomasi budaya merupakan bagian penting dari diplomasi publik dan dapat menjadi alat diplomasi yang berguna.
Indonesia adalah negara dengan berbagai macam keragaman budaya. Diplomasi budaya Indonesia dimanfaatkan untuk menyebarkan budaya Indonesia ke seluruh dunia. Di masa pandemi, Austria menjadi salah satu negara yang melakukan diplomasi budaya dengan Indonesia. Austria adalah sebuah negara di Eropa, khususnya Eropa Tengah, dengan sembilan negara bagian dan Wina sebagai ibu kotanya. Negara ini merupakan salah satu negara yang menerima budaya Indonesia dengan tangan terbuka melalui diplomasi budaya. Austria dan Indonesia menjalin hubungan bilateral resmi pada tahun 1954.
Austria menganggap Indonesia sebagai mitra jangka panjang dan dapat diandalkan, dan kedua negara memiliki hubungan baik. Hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasi, serta pariwisata, budaya, lingkungan, dan kolaborasi teknologi hijau, semuanya menjadi prioritas kedua negara. Austria memiliki kedutaan besar di Jakarta serta konsulat kehormatan di Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya, sedangkan Indonesia memiliki kedutaan besar di Wina.
Dengan adanya pandemi ini, Indonesia menggunakan internet dan diadakan secara online untuk melakukan diplomasi budaya dengan Austria. KBRI Wina menyelenggarakan "Dialog Virtual Diplomasi Budaya di Masa Pandemi" pada 8 dan 9 Oktober 2020. Upaya ini bertujuan untuk memperoleh informasi guna membantu diplomasi budaya Indonesia di masa pandemi. Percakapan virtual selama dua hari tersebut menghadirkan pembicara yang ahli di bidang seni dan budaya Indonesia, termasuk pembuat kebijakan, akademisi, seniman, dan anggota diaspora Indonesia yang menjadi advokat seni dan budaya Indonesia di Austria. Debat virtual ini juga disiarkan melalui kanal YouTube KBRI Wina untuk menjangkau para pecinta budaya Indonesia lainnya.
Sejak akhir Desember 2019, situasi pandemi telah memacu semua pihak untuk lebih imajinatif dan orisinal dalam diplomasi budayanya. Perwakilan Indonesia di negara lain juga telah berinovasi untuk mempromosikan budaya Indonesia. KBRI Wina terus memanfaatkan kemajuan teknologi dengan menggelar acara diplomasi budaya virtual. Dalam hal ini misalnya Belajar Bahasa Indonesia secara online, pemutaran film, konser wisata dan budaya di Indonesia yang terhubung dengan halaman media sosial kedutaan/PTRI Wina, dan pertukaran budaya dan gastronomi hanyalah beberapa kegiatan.
Ada pula pelatihan seni tari dan pertunjukan yang diselenggarakan oleh Perwakilan RI bekerjasama dengan lembaga pendidikan seni dan budaya di Indonesia, yang dilakukan secara bersama-sama atau bekerjasama dengan banyak pelaku seni pertunjukan. Kolaborasi tersebut dirangkum dalam satu tayangan video, yang kemudian disebarluaskan di media sosial dan outlet media online lainnya. Selain itu, perwakilan Indonesia memiliki kemampuan untuk menayangkan video performance yang dibuat oleh musisi.
Tidak terhalang oleh diplomasi budaya virtual ini bagi Indonesia untuk lebih mengenalkan kekayaan budayanya. Selama "Dialog Virtual Diplomasi Budaya di Masa Pandemi", para seniman memberikan beberapa masukan dan usulan untuk membantu mempromosikan budaya Indonesia di Austria. Meski pandemi seperti ini menghambat kolaborasi, para seniman memberikan masukan agar bisa dilakukan secara elektronik.