Merokok bagi sebagian orang menjadi kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi bagi sebagian orang yang menganggap rokok terlalu berat untuk dikonsumsi, biasanya Ia akan mencoba alternatif lain seperti menggunakan shisha.
Shisha digunakan dengan cara dihisap sama halnya dengan rokok biasa. Bedanya, shisha membutuhkan pipa dengan ruang asap, cairan shisha, dan selang. Cairan shisha ini mengandung tembakau dengan tawaran berbagai rasa.
Karena adanya rasa pada tembakau, shisha dianggap lebih aman dibandung rokok biasa.
Seperti rokok, shisha mengandung tembakau dan kandungan beracun lain seperti nikotin, tar, karbon monoksida, arsenik, dan timah.
Mengutip dari CNNIndonesia, penelitian yang dilakuakn University of California menemukan bahwa merokok dengan shisha punya efek jangka pendek yang sama dengan rokok kovensional.
Hasilnya, jantung para partisipan ditemukan bersih. Hanya saja, detak jantung para partisipan ditemukan meningkat lebih cepat. Dalam kondisi normal, jantung akan berdetak sebanyak 60-100 detakan per menit. Namun, setelah penggunaan shisha, angka itu bertambah 16 detak jantung setiap menitnya.
Selain itu, penelitian tersebut juga menemukan adanya plak yang menghambat aliran darah pada arteri pengguna shisha. Setelah 30 menit pengguanaan shisha, arteri partisipan ditemukan mengeras. Pada satu jam merokok shisha sama dengan merokok 40 hingga 400 batang dengan menggunakan rokok biasa, tergantung pada kedalaman hirupan dan durasi menghisap shisha.
Jika dibandingkan dengan sebatang rokok tembakau, asap shisha mengandung arsenik dan nikel yang lebih tinggi, kandungan tar 36 kali lebih tinggi, dan karbon monoksida 15 kali lebih tinggi.
Risiko kesehatan lainnya juga dapat dialami oleh pengguna shisha yang tidak jauh berbeda dengan perokok biasa. Mulai dari beragam jenis kanker dapat terserang, seperti kanker mulut, kanker paru-paru, kanker lambung, kanker esofagus, dan kanker kandung kemih.
Penyakit jantung, risiko kehamilan, dan janin yang erat kaitannya dengan perokok pun juga dapat di alami oleh penggua shisha. Kemudian, karena tabung dan selang shishia yang dipakai tak jarang tidak dibersihkan dengan bersih, maka hal ini mempermudah penyebaran penyakit menular seperti flu dan herpes oral.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI