Negara Indonesia memang termasuk negara tropis yang suhunya relatif lebih hangat saat musim hujan jika dibandingkan dengan negara 4 musim. Namun, hal tersebut tidak menjamin masyarakat Indonesia dapat terbebas dari penyakit ketika musim hujan tiba. Tinggal di negara tropis membuat kita banyak bertemu berbagai penyakit dan virus. Saat ini, Indonesia telah memasuki musim hujan. Di Indonesia, musim hujan biasanya dimulai pada bulan November hingga terjadi pada puncaknya di bulan Maret. Pada masa peralihan musim (pancaroba) hingga memasuki musim hujan, kita perlu menjaga kesehatan tubuh dari gejala-gejala yang mungkin muncul. Pasalnya, peningkatan suhu cuaca maupun tingginya intensitas hujan akan berpengaruh pada ketahanan tubuh manusia. Belum lagi wabah penyakit yang berpeluang muncul ketika curah hujan cukup tinggi menyebabkan adanya genangan air dimana-mana hingga banjir.
5 Penyakit yang muncul ketika musim hujan diantaranya :
1. Influenza
Virus Influenza merupakan virus yang paling umum dan hampir seluruh orang mengalami karena mudah ditularkan melalui udara. Memang virus influenza dapat terjadi kapan saja namun, ketika musim hujan dan perubahan suhu virus ini mudah menyerang. Influenza yang terjadi ketika musim hujan dapat diredakan dengan mengonsumsi minuman dan makanan yang hangat. Namun, jika tindakan tersebut tidak berpengaruh segera periksakan ke dokter atau rumah sakit.
2. Diare
Karena minimnya kebersihan pada air, terutama jika air tercampur dengan genangan banjir menjadikan penyakit diare sering dialami ketika musim penghujan. Meskipun diare terdengar sepele namun, jika dibiarkan akan menyebabkan dehidrasi parah oleh yang mengalaminya.
3. Demam berdarah dengue (DBD)
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang umumnya berkembangbiak melalui genangan air jernih. DBD sempat menjadi wabah di negara Indonesia karena mengakibatkan kematian yang tinggi di beberapa daerah. Saat ini, pemerintah khususnya di bidang kesehatan telah banyak mengedukasi dan menyebarkan informasi terkait DBD pada masyarakat. Gejala umum DBD adalah demam tinggi, pusing, munculnya bitnik-bintik merah pada tubuh. DBD harus segara mendapatkan penanganan khusus untuk menghindari adanya hal yang tidak diinginkan.
4. Malaria
Berbeda dengan Deman berdarah dengue (DBD) namun, sama-sama berbahayanya. Penyakit malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang dibawa oleh nyamuk Anopheles betina. Nyamuk Anopheles betina berkembang biak pada air yang keruh dan kotor. Gejala yang muncul pada penyakit malaria yaitu demam, menggigil dan nyeri di sekujur tubuh. Malaria yang tidak disembuhkan akan berakibat pada kerusakan hati dan ginjal.
5. Typhoid Fever atau Demam Tifoid