POWER SOLUTION cap OBOR, adalah bahan aditif yang di fungsikan untuk " menyederhanakan " prosses penyulingan ( destilasi ), dengan latar belakang bahwa untuk melakukan proses distilasi di perlukan keterampilan khusus, didasarkan adanya kedekatan sifat dasar kimia solar dan minyak tanah ( susunan hidrocarbon ) dan beberapa perbedaan kandungan zat berdasarkan perbedaan fungsi keduanya. Untuk masyarakat yang memerlukan minyak tanah untuk keperluan sehari - hari yang tak dapat tergantikan mungkin cap OBOR menjadi salah satu alternatif solusi yang ada, di bandingkan solusi yang berkembang di masyarakat yang cukup mengkhawatirkan, seperti misalnya, mencapur minyak tanah dengan bensin ( premium ) hal ini sangat riskan dan berbahaya, atau pencampuran solar dengan zat tertentu yang hanya menghasilkan bau semacam minyak tanah. sehubungan dengan banyaknya konsumen yang kurang memahami proses pencampuran cap OBOR, maka artikel ini sengaja kami buat untuk membantu menjelaskan secara singkat. CARA STANDART ( CARA ke - 1 ) 1. SOLAR murni ( bisa juga BIOSOLAR ) ( solar murni atau bio solar ) 2. Larutkan Zat aditif 1 ( berbentuk padat, kenyal, seperti mentega ), aduk hingga semua larut, kemudian diamkan selama 1-2 menit.
( campurkan zat aditif 1 ) 3. Kemudian aduk kembali, lama proses pengadukan ini tergantung banyaknya bahan yang di proses, lebih banyak bahan yang di proses lebih lama waktu yang diperlukan untuk mengaduk, kami menyarankan untuk mencampur sedikit demi sedikit ( 1- 5 iter ) agar proses pengadukan lebih sempurna, atau menggunakan " alat mixer " untuk memproses dalam jumlah banyak.perlu di ingat penggunaan mixer harus ber RPM rendah, jangan sampai meningkatkan suhu ( panas )
( hasil solar setelah di tambah zat aditif 1 ) 4. Untuk mengetahui proses pengadukan telah bereaksi atau tidak dapat dilakukan dengan cara mengaduk larutan campuran secara melingkar searah, setelah larutan berputar beberapa saat, bila sudah bereaksi, akan terlihat ada gradasi warna ( perbedaan warna ) bagian atas bening dan bagian bawah akan lebih pekat warnanya, dan larutan ber aroma seperti minyak tanah 5. untuk proses tahap pertama ini akan di larutan akan terlihat banyak gelembung gas bila di aduk, dan untuk proses ini sangat tidak disarankan mencampur dengan cara di kocok dalam wadah tertutup ( berbahaya, dan hasil akan berwarna lebih pekat ). 6. Tunggu hingga larutan ada terlihat/terdapat endapan, kemudian pisahkan endapan dengan larutan yang bersih / bening. ( endapan untuk tahap ini tidak terpakai, namun tetap bisa di proses kembali untuk digunakan dan akan di jelaskan pada bagian akhir artikel ini )
( proses pengendapan,terjadi perbedaan warna,bening-keruh ) 7. larutan bening setelah di pisahkan dari endapan di capur dengan zat aditif 2 ( berbentuk bubuk seperti tepung ), aduk hingga benar - benar rata ( zat aditif terlarut semua ), setelah adukan rata kemudian di endapkan, pisahkan larutan bening dan endapan. Untuk hasil lebih baik aduk berulang hingga benar-benar merata.
( setelah di campur zat aditif 2 ) 8. larutan bening sudah siap di gunakan dan sudah mempunyai sifat seperti minyak tanah.
( hasil akhir, siap di gunakan )
PENGOLAHAN ENDAPAN :
I. pengolahan endapan tahap 1 , a. untuk endapan tahap pertama ( 1 ) di aduk kembali hingga benar - benar rata kemudian di endapkan. b. pisahkan larutan bening c. untuk larutan keruh bisa dipisahkan dengan menyaring larutan dengan kain saring / kain kaos, d. hasil dari penyaringan ini bisa di simpan dan di campurkan ke pencampuran tahap 2 ( zat aditif 2, bubuk putih ) pada pencampuran selanjutnya. II. Pengolahan endapan tahap 2, a. untuk endapan tahap kedua ( 2 ) di aduk kembali hingga benar - benar rata kemudian di endapkan. b. pisahkan larutan bening c. untuk larutan keruh bisa dipisahkan dengan menyaring larutan dengan kain saring / kain kaos, d. hasil dari penyaringan ini bisa di gunakan langsung pada intinya pada pengolahan tahap 2 ini hasil bisa langsung di gunakan, beda dengan pengolahan endapan proses pertama ( 1 ) yang harus di proses dengan pencampuran zat aditif ( 2 ). sebenarnya pada praktek pencampuran sangat mudah dan sederhana apabila di praktekkan secara langsung, kalau di simak seperti uraian di atas seperti terlalu rumit. Dan secara matematis pencampuran ini menghasilkan larutan bahan dan hasil mendekati 98% apabila tidak di kurangi dampak tidak langsung dari proses pencampuran, seperti tumbah dan lain - lain, karena endapan dapat di proses kembali.
UNTUK KEBUTUHAN MENDADAK ( CARA LEBIH CEPAT,CARA KE -2 )
untuk beberapa kebutuhan yang sifatnya mendadak dan memerlukan bahan minyak yang bersifat seperti minyak tanah, untuk mempercepat proses pengadukan dan pengendapan,bisa di lakukan dengan cara sebagai berikut : 1. pada proses pertama, setelah pengadukan homogen ( tercampur rata antara zat aditif 1 ), tampa menunggu terjadinya pengendapan dapat langsung di campurkan zat aditif 2 ( berbentuk serbuk ) aduk hingga benar - benar merata. 2. diamkan beberapa saat 3. aduk kembali, semakin lama semakin baik, tunggu mengedap. 4. larutan bening siap di gunakan kelebihan proses cara kedua ini memerlukan waktu lebih singkat dari CARA STANDART,namun kualitas hasil lebih baik apabila memproses dengani CARA STANDART.
UNTUK KEBUTUHAN SANGAT MENDADAK ( CARA SUPER CEPAT, CARA KE-3 )
1. campurkan zat aditif 1 ( padat ), aduk hingga merata, kemudian diamkan sejenak. 2. campurkan zat aditif 2 ( serbuk ), aduk hingga merata, pisahkan endapan. 3. endapan bening, siap digunakan. cara ini lebih cepat di bandingkan CARA STANDART ataupun CARA LEBIH CEPAT namun tidak menghasilkan kualitas yang maksimal. silahkan pilih cara yang sesuai dengan kebutuhan anda.
YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN PENGADUKAN DAN PENGENDAPAN
1. banyaknya bahan yang hendak di proses, semakin banyak semakin lama proses pengadukan hingga tercampur sempurna. 2. bentuk tempat pengendapan, semakin tinggi bentuk pengendapan semakin cepat dan mudah untuk pemisahan endapan. 3. alat pengaduk,semakin besar penampang pengadukan semakin besar, semakin cepat proses pencampuran.
CATATAN :
* untuk mengetahui apakah proses pengadukan sudah mencapai hasil maksimal atau belum dapat diketahui dengan cara melihat proses pengadukan menghasilkan gelembung udara atau tidak jika sudah maksimal tidak menghasilkan gelembung. ( terutama pada pencampuran zat aditif 1 pada cara standard, cara ke-2 atau cara ke-3 ) * jika pencampuran gagal mencapai sempurna ( tidak mencapai hasil sempurna ) tetap masih bisa digunakan namun hasil tidak sempurna. * artikel dalam beberapa waktu ke depan akan terus di sempurnakan, sesuai tanggapan konsumen, agar para konsumen benar-benar dapat memahami terutama para reseller (up date terakhir 25-04-2011)
selamat mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H