Lihat ke Halaman Asli

Analisis Pernyataan Danjen Kopassus Soal Pasukan Elit TNI Antiteror dan Cebongan

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Pasukan elit Tentara Nasional Indonesia yang disiapkan 24 jam untuk menjalankan tugas antiteror guna menangani kasus-kasus terorisme. Pasukan elit ini dilatih dengan super ketat dan memiliki kemampuan yang super untuk menangani segala macam teror.

Gerak cepat, memiliki kemampuan tempur tangguh, kemampuan terjun payung yang mumpuni, menembak target dengan tepat dan gerak cepat lumpuhkan lawan.

Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Agus Sutomo memastikan bila pasukan antiteror Tentara Nasional Indonesia terbentuk untuk mengatasi segala macam bentuk teror.

Pasukan ini akan terdiri dari satuan-satuan elite, yaitu Detasemen Jala Mangkara TNI Angkatan Laut, Detasemen Bravo 90 TNI Angkatan Udara, dan Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat.

Bila melihat pernyataan yang tegas, dan berisi dari Danjen Kopassus dapatlah kita melihat bagaimana pernyataan itu dimulai dengan kata Pasukan Elit TNI disiapkan 24 jam untuk menjalankan tugas antiteror.

Ini berarti bahwasanya Pasukan Elit TNI baik dari Detasemen Jala Mangkara TNI Angkatan Laut, Detasemen Bravo 90 TNI Angkatan Udara, dan Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat siap diterjunkan ke medan tempur kapanpun dan bagaimanapun.

Kesiapan itulah yang menjadikan pasukan elit TNI memiliki kemampuan tempur yang bisa dibilang siap kapanpun dan dimanapun berada ketika tugas negara untuk memberantas terorisme segera dilaksanakan. Kesiapan 24 jam itu memberikan arti bahwasanya pasukan elit TNI merupakan pasukan terlatih yang siap diterjunkan setiap detik bila Negara memanggil.

Kata 24 jam siap menjalankan antiteror pun bermakna setiap waktu selama 24 jam dalam waktu tersebut, Pasukan elit TNI siap menjalankan tugas negara. Dalam arti bahwa dalam setiap detik waktu sehari-semalam pun pasukan elit TNI siap untuk diterjunkan.

Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat, Mayor Jenderal Agus Sutomo, mengaku marah sekaligus bangga dengan perbuatan anak buahnya. Berikut ini penjelasan Agus ihwal marah dan bangga terhadap pembunuh empat tahanan dengan cara diberondong senjata laras panjang itu.


Pertama, Agus kecewa dengan pelanggaran hukum yang dilakukan mereka. Sebagai komandan, Agus mengklaim tak pernah melatih prajuritnya untuk melanggar hukum. "Bahkan, di Kopassus, dalam kurikulum ada materi menghormati hukum," kata dia kepada wartawan saat ditemui di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Kementerian Pertahanan, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin, 9 September 2013. Dikutip tempo.co.


Setelah bertanya lebih dalam sebab musabab Ucok cs melakukan penembakan, Agus baru merasa bangga. Kepada Agus, Ucok mengaku melakukan penembakan untuk menjaga kehormatan satuan Kopassus.


Pernyataan Mayjen Agus yang melihat kecewa dengan pelanggaran hukum merupakan suatu pernyataan kasih dan sayang bahwasanya setiap prajurit maupun perwira dalam TNI harus taat hukum dan peraturan dalam negara. Inilah yang menjadi kata kunci mengapa pernyataan Agus dilontarkan.

Taat hukum dan peraturan negara itu memang harus dilakukan oleh setiap warga negara, dan TNI yang merupakan alat negara harus bisa mencontohkan dalam melaksanakan tugas menjaga peraturan hukum tersebut. Kata itu bermakna bahwa sebagai Danjen Kopassus sangat bertanggungjawab atas kasus hukum yang melibatkan prajuritnya.

Lalu pernyataan Mayjen Agus yang menjelaskan bangga dengan perbuatan Ucok dan kawan-kawan prajurit Kopassus lainnya adalah jiwa korsa dan terus terangnya. Mengapa? Ketika Tim Investigasi TNI Angkatan Darat yang diketuai oleh Brigjen TNI Unggul Yudhoyono.

Tak lama kemudian lalu Danjen Kopassus mengumpulkan prajurit Kopassus di Kandang Dua Menjangan Kartosuro, dan dengan jelas dan jiwa ksatria Ucok dan kawan-kawan maju ke depan untuk mengakui perbuatannya menembak empat preman tersebut. Itulah jiwa ksatria dari Ucok cs yang patut diapresiasi dengan tegas dan kerendahan pribadi mengakui tindakannya.

Inilah sedikit analisis tentang pernyataan Danjen Kopasssus Agus Sutomo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline