Laweyan, Kota Surakarta (3/02/20) – Kampung Totosari, Kecamatan Laweyan merupakan kawasan penghasil limbah rumah tangga yang aktif. Salah satu limbah yang banyak dihasilkan yaitu minyak sisa pakai atau minyak jelantah. Konsumsi minyak jelantah yang rusak akan menimbulkan resiko gangguan kesehatan terutama gangguan metabolisme kolesterol.
Kurangnya kesadaran warga Kampung Totosari terhadap lingkungan dibuktikan dengan masih banyak warga yang membuang minyak jelantah pada saluran air atau sungai. Dilansir dari akun Instagram resmi waste4change, @waste4change mengungkapkan bahwa minyak jelantah sebaiknya tidak dibuang sembarangan ke saluran air karena dapat menimbulkan bau busuk dan kematian organisme. Salah satu upaya mengurangi pencemaran lingkungan yaitu mengolah minyak jelantah menjadi produk bernilai ekonomi.
Mahasiswa KKN Undip mengadakan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah sebagai solusi atasi pencemaran lingkungan dan sarana peningkatan ekonomi warga. Pembuatan Lilin aroma terapi ini diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan di sekitar Kampung Totosari dan dapat dikembangkan menjadi industri rumahan sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga setempat.
Program pelatihan pembuatan lilin aroma terapi ramah lingkungan dilakukan bertahap. Pada tahap pertama, dilakukan kegiatan sosialisasi mengenai bahaya minyak jelantah bagi kesehatan dan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan pada Senin, 25 Januari 2021 di beberapa rumah warga dalam kelompok kecil untuk menghindari kerumunan.
Tahap kedua yaitu demo dan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi ramah lingkungan. Pelatihan dilakukan pada Kamis, 29 Januari 2021. Bentuk pelatihan yaitu pembagian modul kepada warga, pemaparan alat dan bahan yang digunakan serta manfaatnya. Kemudian penjelasan langkah-langkah pembuatan lilin disertai demo dan warga melakukan praktek pembuatan secara mandiri. Acara terakhir yaitu anlisis ekonomi, strategi pemasaran produk dan motivasi kepada warga agar mengembangkan produk lilin aroma terapi skala besar. “Setelah pelatihan ini, saya akan sangat senang untuk membantu dan memonitoring apabila ada warga yang tertarik untuk mengembangkan produksi lilin aroma terapi dari minyak jelantah ini.” Kata Pury Diana Shintawati saat kegiatan penutupan pelatihan tersebut.
Pelatihan ini mendapat respon yang sangat baik dari warga. “Pemerintah desa dan warga sangat mendukung program-program kegiatan KKN yang dibawakan oleh mahasiswa UNDIP terutama dalam bentuk sharing ilmu dan pelatihan seperti ini. Kami juga berharap produk yang dihasilkan ini dapat dikembangkan dan berkelanjutan terutama untuk masyarakat Kampung Totosari.” Ujar Bapak Suwaris, Ketua RW Kampung Totosari. Beliau juga mengapresiasi kegigihan dan ketulusan mahasiswa melaksanakan KKN dalam keadaan seperti saat ini.
Penulis : Pury Diana Shintawati
Editor : Nikie Astorina Yunita D, S.KM., M. Kes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H