Apa rasanya menonton sepak bola tanpa suporter? pasti anda sepakat seperti sayur tanpa garam. Kalau istilahnya bung valentino mah pasti kurang jebretttttt
. Belum lama ini kita rasakan bagaimana permainan timnas senior yang terkena hukuman tanpa penonton saat bermain melawan Cina. Hasilnya dinilai cukup memuaskan meskipun imbang 1-1 ditengah permainan tanpa dukungan penuh suporter. Ada satu contoh kejadian yang relatif sama diluar negeri tapi bisa disikapi dengan cara yang berbeda oleh pemerintahnya. Pemerintah Tunisia, saat itu dengan alasan keamanan membuat peraturan pertandingan sepak bola di Tunisia akan berjalan tanpa suporter. Karena itulah, melalui agensi Memac Ogilvy dibuatkan sebuah kampanye digital untuk melibatkan suporter agar bisa mendukung ke lapangan meskipun dilakukan dari luar stadion.
Dengan menggunakan teknologi mobile, dibuatkan lah aplikasi yang bisa terintegrasi dengan siaran langsung di tv. Suporter diminta untuk mendownload aplikasi yang bisa digunakan untuk mendukung tim ketika bertanding. Dilain sisi, 40 speaker raksasa dipasang disetiap sudut stadion. Ketika tim bermain, secara langsung suporter bisa berinteraksi dengan menekan beberapa tombol seperti suara bersorak, drum, hingga aplaus. Hasilnya sangat luar biasa, kapasitas stadion yang hanya 12 ribu dan kosong ketika itu bisa menghadirkan suara setara 93 ribu suporter. Pemain bersemangat dan seakan merasakan hadirnya pemain ke 12 saat mereka bertanding. Saya membayangkan teknologi ini bisa diaplikasikan ketika Indonesia menjamu Irak nantinya
Mimpi? kenapa tidak? heheheh Untuk bisa membayangkannya silakan simak video keren ini, http://www.youtube.com/watch?v=7I19UQP-26Q dan untuk tambahan kampanye digital ini mendapatkan 5 perak dan 3 perunggu dalam Cannes Lion tahun ini
Salam @purwoshop
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H