Lihat ke Halaman Asli

Peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial-emosional adalah aspek yang sangat penting dalam psikologi perkembangan karena keduanya mempenga

Diperbarui: 18 Januari 2025   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial-emosional adalah aspek yang sangat penting dalam psikologi perkembangan karena keduanya mempengaruhi cara individu mengelola perasaan, berinteraksi dengan orang lain, dan membentuk identitas sosial mereka. Perkembangan sosial-emosional mencakup keterampilan seperti regulasi emosi, kemampuan berempati, keterampilan sosial, serta pemahaman tentang diri dan hubungan sosial dengan orang lain. Dalam hal ini, lingkungan dan budaya berfungsi sebagai faktor eksternal yang memberikan konteks dan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan individu, baik pada masa kanak-kanak maupun sepanjang kehidupan mereka.

1.Pengaruh Lingkungan dalam Perkembangan Sosial-Emosional

Lingkungan, yang mencakup keluarga, sekolah, teman sebaya, dan masyarakat luas, memainkan peran utama dalam perkembangan sosial-emosional individu. Interaksi yang terjadi dalam berbagai konteks ini dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak belajar mengelola perasaan mereka, berkomunikasi dengan orang lain, dan menyelesaikan konflik.

a.Peran Keluarga

Keluarga adalah lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan sosial-emosional anak. Hubungan yang dibentuk dengan orang tua atau pengasuh utama pada masa awal kehidupan membentuk dasar untuk perkembangan emosi dan keterampilan sosial anak. Keterlibatan orang tua yang responsif dan penuh kasih sayang, serta gaya pengasuhan yang mendukung, dapat membantu anak mengembangkan rasa aman dan kepercayaan diri. Sebaliknya, lingkungan keluarga yang penuh dengan ketegangan, konflik, atau kurangnya perhatian emosional dapat menghambat kemampuan anak dalam mengelola emosi dan membangun hubungan sosial yang sehat.

-Pengasuhan Responsif: Orang tua yang responsif terhadap kebutuhan emosional anak cenderung membantu anak mengembangkan kecerdasan emosional yang lebih baik. Misalnya, mereka mengajarkan anak untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat.

  

-Gaya Pengasuhan: Gaya pengasuhan, seperti pengasuhan otoritatif (hangat dan penuh dukungan tetapi dengan batasan yang jelas), memiliki dampak positif terhadap perkembangan sosial-emosional anak. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan ini cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik dan merasa lebih nyaman dalam interaksi sosial.

b.Peran Sekolah

Sekolah juga merupakan lingkungan penting dalam perkembangan sosial-emosional, terutama karena anak-anak menghabiskan banyak waktu di sekolah, berinteraksi dengan teman sebaya, dan belajar untuk bekerja dalam kelompok. Lingkungan sekolah yang mendukung dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial, termasuk berbagi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik.

-Program Sosial-Emosional di Sekolah: Banyak sekolah kini menerapkan program pendidikan sosial-emosional (SEL), yang bertujuan untuk mengajarkan keterampilan seperti regulasi emosi, empati, dan kemampuan menyelesaikan konflik. Ini membantu anak-anak untuk mengembangkan kecerdasan emosional yang lebih baik, yang sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial mereka di masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline