Lihat ke Halaman Asli

Purwanto Siagian

Bekerja sesuai naluri

Natal adalah Kesukaan bagi Dunia

Diperbarui: 24 Desember 2018   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jesuscalls.org picture

[ Kesukaan Bagi Dunia - Joy to the World ] 

Setiap memasuki bulan Desember, lagu-lagu Natal berkumandang dimana-mana. Sebut saja di perayaan-perayaan Natal di Gereja, Gedung dan Hotel, di kompleks Perumahan, dan di rumah keluarga-keluarga yang merayakannya. Lagu Natal selalu menyejukkan, penuh dengan sukacita dan damai sejahtera. 

Kabarnya lagu yang selalu dinyanyikan pada saat penyalaan lilin yaitu: Malam Kudus - Silent Night, menjadi lagu yang abadi sepanjang tahun dinyanyikan. Berbahagialah penciptanya Franz X. Gruber, seorang yang berasal dari Austria menggubah lagu ini di tahun 1818. 

Lagu kedua yang menyejukkan adalah Joy to the World. Kesukaan bagi Dunia, karena Allah sendiri datang ke Dunia, melayat umatNya. Pesan yang terbaca di lagu ini sangat kuat. "The Lord has come". "Pernahkah anda membayang-bayangkan bagaimana cara Tuhan datang ke dunia?". Dalam narasi dan cerita tentang Natal, diberitakan Allah aktif dan berinisiatif mengunjungi Umat kepunyaanNya, hadir dan lahir dalam rupa seorang Bayi mungil, yang lemah, ditempatkan di dalam palungan di kandang binatang. Dan secara kemanusiaan dan kebiasaan kultur pada saat itu dipandang sangat hina. "Bagaimana mungkin Allah hadir tanpa Kemewahan dan Keagungan?". KelahiranNya benar-benar tidak masuk di akal sehat manusia. Tentu tidak semua kejadian yang terjadi dengan cara Tuhan selalu masuk akal. Seandainya semua selalu masuk akal, DIA bukan Tuhan. DIA lahir lewat seorang perawan bernama Maria yang tiba-tiba saja mengandung seorang bayi tanpa ada hubungan badan dengan seorang lelaki. Roh Allah turun atas Maria dan dia mengandung, kuasa Allah turun atasnya, menunjukkan bahwa Allah Maha Kuasa.

Kenapa Tuhan sedemikian mengasihi dunia ini, sehingga Dia sendiri harus hadir dan memberitakan kabar baik tentang Pertobatan dan Keselamatan? Supaya setiap orang yang percaya tidak binasa melainkan berolah hidup yang kekal. 

Saya sedang berandai-andai, seandainya manusia adalah tikus-tikus. Lalu ada seorang manusia yang menjelma jadi seekor tikus. Kemudian, "manusia" itu mulai bercerita dan memberitahukan sesuatu katanya: "Hai tikus-tikus, bertobatlah... jangan suka mencuri makanan di rumah-rumah manusia, nanti kamu bisa mati dikejar kucing-kucingnya atau kena perangkap tikus". "Kira-kira tikus-tikus itu akan menjawab apa?". Apakah tikus-tikus itu akan ketakutan? Lalu bertobat?, Jawabnnya: Mungkin saja ada yang bertobat, tetapi jumlah yang paling banyak malah tertawa ha ha ha, "sesama tikus kok ya nakut-nakuti?". Mungkin analogi ini kurang tepat menggambarkan bagaimana Tuhan hadir ditengah-tengah dunia, mengerjakan Karya Keselamatan tapi dunia menolakNya. 

Peristiwa Natal mengingatkan kembali kepada semua orang bahwa Tuhan Hadir menebus dosa kita, supaya setiap orang tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Yesus sendiri berfirman : "Akulah jalan keselamatan dan hidup, tidak ada seorangpun yang sampai kepada Allah tanpa melalui Aku". Pesan ini sarat akan makna, mengandung ajakan dan kepastian. Tidak ada keraguan didalamnya. 

Sama halnya tentang kedatanganNya ke dunia sudah dinubuatkan oleh para Nabi ketika itu, kedatanganNya yang kedua juga sudah dijanjikanNya. Masalahnya adalah tidak ada seorangpun yang tau kapan Dia akan datang. Kita disuruh untuk bersiap dan was-was. Supaya ketika Dia datang, kita didapati dalam keadaan baik dan berkeyakinan percaya kepada Kristus Yesus. KedatanganNya kedua kali dengan tujuan yang berbeda. KedatanganNya kelak untuk menjadi Hakim atas manusia ciptaanNya. 

Berbahagialah setiap yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Baginya ada pengharapan, ada damai sejahtera sekaligus jaminan mahkota hidup yang kekal. Selamat Merayakan Natal, Sukacita bagi Dunia. Yesus Kristus Juruslamat dunia. 

Purwanto Siagian, 23 Desember 2018. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline