Lihat ke Halaman Asli

Comblangku Itu Jodohku

Diperbarui: 15 Juli 2020   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

My wife

Tiga tahun menjomblo memang bukan waktu yang singkat, sebagian orang menjobmblo itu pilihan. ya! itulah bahasa yang tepat menurut saya. Dalam artian walaupun tidak memeliki pasangan ( pacar), setidaknya bisa membenah diri agar kegantengan laki akan semakin berkualitas lahir dan batin untuk kedepan jika menemukan pasangan hidup.
setiap orang pasti merasakan jadi jomblo termasuk saya. Pernah merasakan Tiga tahun menjomblo itu tidak enak. Namun Itu adalah hal yang normal sebagai manusiawi, tidak adanya penyemangat, galau di malam minggu, ndak bisa diner sama pacar uhh pokoknya hidup terasa hambar.
Pada akhirnya tahun 2017 melepas status jombloku setelah menjalin hubungan dalam hitungan bulan dikarenakan beliau lebih memilih orang ketiga, dalam hal ini aku mendapat pengalaman untuk lebih membenah diri dan harus saya terima bahwa status jomblo memang di takdirkan untuk berlama- lama dalam diriku hihihi.

Tak berlangsung lama, lebih tepatnya enam bulan kedepan saya diperkenalkan seorang wanita melalui temanya temanku.

oke gini ceritanya
Awalnya temanku ( laki -laki ) namnya Hafis menyarankan untuk berkenalan dengan temanya namanya puji . oleh karenanya, si hafis pun langsung memberi nomor ku bukan langsung ke orang yang ingin di kenalkan, melainkan mengirimkan kepada temanya temanku atau makcomblangnya namanya febry.
Setelanya si hafis memberi nomor w.a nya si febry ke saya bukan nomor cewe yang ingin di kenalkan tanpa memberi penjelasan bahwa temanya yang ingin kenalan, nah disuruhlah langusng menghubungi dia. Jadi Selanjutnya tanpa basa - basi komunikasipun terjalin antara saya dan Febry.

komunikasinya begini
Awalnya saya duluan yang menghubungi febry.

saya : selamat sore, ini saya yang ingin kenalan yang disarankan oleh hafis.
febry : iya, sore juga. oh iya ini bang nomornya. Dikirimkanlah foto nomor w.a sekaligus gambar profilnya.
saya : jawabku, lah kok malah ngasi nomor?
febry : iya itu temanku yang mau kenalan, namanya puji.
saya : okelah saya save, trimakasih.

 Tidak pakai lama, pada sore hari pukul 17.00 wib sayapun langsung bergegas chat Puji. perkenalan pun berlangsung saat chatan dan langsung ngajak ketemuan beliau di sebuah cafe terdekat tepat pada malam jum'at.
Ketemu ngobrol dan Bertatapan muka sudah, selanjutnya pindah ke tempat yang lebih privasi. eiiitt jangan perpikiran negatif dulu ya, ini bertujuan agar percakapan lebih leluasa dan lebih ke serius dalam suatu hubungan kedepanya.

oke biar lebih transparan begini percakapan kami.
Salah satu yang kami bahas adalah masalah perkenalan yang lebih serius, dalam artian tidak main-main atau hanya sekedar cinta monyet. Sembari ngobrol dan sudah sampai dipenghujung pembahasan saya bilang, " dik kita disini hanya sebatas perkenalan, jadi harap jangan terbawa emosi ( baper) " selanjuntnya jangan langsung ngambil keputusan kalau kita sudah ada ikatan. Soalnya saya tidak lama di sini, besok saya sudah harus pulang ke pulau untuk bekerja.
Jawab dia : mas janganlah dulu pulang pliss
Jawab ku : loh kenapa besok sudah harus masuk.
Jawab nya : pliss lah 7 hari aja disini.
Jawab ku : ndak bisa dik !! yaudah yuklah kita pulang udah malam. eh dianya malah ndak mau pulang.
Dia bilang : kalo masnya ndak mau Puji yang nyamperi ke pulau ya mas?
Jawab ku: lah mau ngapa ?
Jawab nya : mau ketemu.
Jawab ku : kan sekarang sudah ketemu.
Dia bilang : kurang puas, sekalianlah kesana mau cari kerja sana.
Jawab ku : kan dah enak kerja sini malah mau ikut kerja di pulau, disana karjanya berat. Apalagi suasana beda dengan kota disini.
ya udah yuk pulang !!

Akhirnya dia mau di ajak pulang dan kami bergegas pulang, Jadi penilaian ku dia adalah wanita yang baik. Namun disisi lain saya menilai dia terlalu cepat mengambil keputusan terhadap apa yang saya bicarakan tadi.

Akhirnya kisah kamipun memang hanya debatas ketemu ngobrol dan pulang masing-masing. Esokan harinya saya pulang dan minta izin ke beliau untuk berangkat kepulau. Sampai akhirnya sejak saya berada di pulau kami hanya sebatas chatan biasa dan tidak membahas hubungan secara serius, kamipun masing- masing sudah mengerti dan belum berjodoh.

Kisah ku memang belum berakhir dalam urusan perjodohan, menjalani aktivitas sehari- hari dengan bekerja waktu pun berlalu tanpa disadari. Sampai akhirnya merasa jenuh 3 bulan bekerja di pulau, saya memutuskan untuk ambil cuti pulang ke kampung.

Sesampainya di kampung memang berniat untuk mengantar orang tua berobat, setelanya saya berkatifitas dirumah saja, duduk, rebahan sembari pada saat itu juga saya sedang nonton tv sambil main Hp, dan membuka chat whatsapp untuk menghapus chat yang sudah terlalu banyak secara manual satu per satu.
Nah sampailah penghapusan chat terakhir tanpa nama/ Febri ( makcomblang ) saya waktu itu, dengan rasa penasaranku aku melihat chat lamanya dan melihat foto profilnya ternyata dia cewek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline