Lihat ke Halaman Asli

Ujian yang Menempa Jiwa

Diperbarui: 8 Mei 2017   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya tahu bahwa setiap orang mempunyai kegalauan yang berbeda. Masalah yang berbeda dan pengetahuan yang membuatnya bertindak berbeda untuk mengatasinya. Itulah sebabnya, setiap pribadi menggurat satu karakter dalam kehidupannya. Menumbuhkan satu sikap yang mungkin akan dia yakini selamanya.

Saya berterimakasih kepada orang-orang yang pernah datang ‘menguji’; menguji kesabaran, keikhlasan, ketabahan hingga membuka peluang menguji keimanan. Orang-orang yang silih berganti datang memunculkan satu kesan baik atau buruk.  Lalu secara tidak sengaja saya menciptakan karakter dalam diri untuk mempertahankan diri.  Dimana karakter-karakter saya tersebut bisa kamu anggap menyebalkan.

Begitupun dunia ini, ada orang yang mengatakan bahwa hidup sebenarnya sederhana; mudah, hanya kita saja yang sering memperumitnya. Namun,  sebagian lagi menunjukkan tidak demikian, ada orang yang benar-benar berjuang; tidak sederhana dan mudah—rumit malah. Di luar sana ada kehidupan yang tidak sesederhana sebagian orang katakan. Poisisi yang paling menyedihkan bagi saya dan mungkin juga kamu adalah, saat kita tahu sebuah permasalahan yang terjadi namun sayangnya kita tidak bisa banyak membantu. Misalnya peperangan. Hati nurani kita menolak hal itu, tetapi nyatanya kita hanya bisa mengeluh dan duduk diam di depan layar TV menyaksikan peperangan terjadi.

Jiwa-jiwa yang di ‘paksa’ ditimpa ujian, akan tumbuh menjadi jiwa yang kuat dan tidak mudah menyerah. Mereka, jiwa-jiwa itu, tahu bagaimana bertindak bila dihadapkan dengan situasi paling sulit sekalipun. Tidak ada jalan lain kecuali berusaha dan kembali memasrahkan dirinya pada Maha Pencipta. Kembali bersujud dan berdoa. Itulah jiwa-jiwa yang senantiasa sadar; sesungguhnya Tuhan telah membuat segalanya mudah . Maka selama itu pula jiwa yang sadar akan terus bersandar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline