No. 17 Purwanti Binti Pawannari
Dear, Diary.
Terkadang aku merasa istimewa. Namun keistimewaan itu tidak jarang malah aku dibully.
Dengan pertanyaan yang membuatku jengah. Seakan harga diriku bernilai rupiah. Iya, Dear. Aku lagi kesal.
Kesal yang nggak tahu mau aku tumpahi kemana kecuali berdua denganmu. Ini loh hatiku, Dear. hatiku, hatiku dan hatiku kayak habis kena sayat piso dan ah, sudahlah. Lama kelamaan bisa makin lebay ke kamu.
Soal tanya kapan kawin dan hubungan kesukuan ibu-bapak.
Aku masih bingung untuk mengkategorikan cerita ini ke kamu dengan cerpen kah, cerita paling terapalah, atau cerita ngenes apalah yg pasti, aku sedih!
Hanya gara-garanya si calon bertanya: "Orang tua kamu asli apa?"