Lihat ke Halaman Asli

Purwanti Asih Anna Levi

Seorang perempuan yang suka menulis :)

Kemandirian Ekonomi Perempuan untuk Mencegah Kekerasan Berbasis Gender

Diperbarui: 8 November 2021   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pandemi Covid-19 membawa dampak pada semua aspek, baik aspek sosial, politik maupun ekonomi. Dampak terhadap ekonomi sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya UMKM karena sektor tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam struktur sosial perempuan memiliki peran ganda. Selain peran domestik sebagai ibu yang merupakan pendidik bagi anak-anak di rumah, perempuan juga dapat berperan publik untuk membantu perekonomian keluarga, bahkan berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional. Untuk meningkatkan peran perempuan dalam aspek ekonomi, perempuan perlu diberikan bekal agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk dapat mengembangkan usaha mereka sehingga menjadi lebih sejahtera.

Peran perempuan dalam aspek ekonomi terutama meningkatkan ekonomi keluarga sangat besar di tengah masa pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 memunculkan permasalahan ekonomi keluarga akibat banyak masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun yang bisnisnya menurun atau bahkan tutup, sehingga mempengaruhi pendapatan keluarga. Di masa pandemi Covid-19 inilah peran perempuan dalam membantu ekonomi keluarga sangat diharapkan. Pergeseran gaya hidup di tengah masa pandemi Covid-19 ini dari manual ke digital diharapkan menjadi peluang bagi perempuan dalam membantu ekonomi sehingga mampu mandiri ekonomi.

Berdasarkan Data Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar di Indonesia pada periode 2014-2018, sebanyak 99,99 persen dari 64 juta unit usaha di Indonesia adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sekitar 60 persen dari jumlah UMKM tersebut, dikelola oleh perempuan (KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK (kemenpppa.go.id)).

Namun demikian, UMKM yang dikelola oleh perempuan masih menghadapi permasalahan antara lain: kurangnya akses informasi pasar dan teknologi, kurangnya akses permodalan, kurangnya peningkatan sumberdaya manusia, kurangnya penataan kelembagaan dan jaringan, dan kurangnya sensitifitas gender di kalangan masyarakat (5d302-buku-peningkatan-produktifitas-ekonomi-perempuan-ppep.pdf (kemenpppa.go.id)).

Pemberdayaan perempuan adalah upaya pemampuan perempuan untuk memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber daya, ekonomi, politik, sosial, budaya, agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah, sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep diri. 

Pemberdayaan perempuan merupakan sebuah proses sekaligus tujuan. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan tidak akan terlepas dari pemberdayaan masyarakat. 

Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, mampu menggali dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada didaerahnya, dan membantu masyarakat untuk terbebas dari keterbelakangan atau kemiskinan (Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat - Data Indikator Kinerja Pemda | Aplikasi Dataku (jogjaprov.go.id)).

Pemberdayaan perempuan merupakan tugas kita bersama, baik pemerintah maupun stakeholders (lembaga masyarakat, dunia usaha, maupun media, dan lain-lain). Kita bertugas untuk mendorong pelaku usaha perempuan untuk meningkatkan rasa percaya diri agar mampu berperan dan berpartisipasi aktif serta terus berinovasi memanfaatkan potensi-potensi yang ada. 

Kita juga harus melindungi perempuan dari stigmatisasi, stereotype, dan konstruksi sosial lainnya yang merugikan perempuan. 

Kita harus menyusun strategi yang tepat dan kreatif untuk memunculkan solusi inovatif sehingga perempuan pelaku UMKM dapat kembali berdaya untuk menyelamatkan keluarganya dari kondisi krisis akibat pandemi Covid-19 ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline