Saat hari libur beberapa waktu lalu kebetulan lagi tidak ada acara, penginnya sih jalan-jalan mencari udara segar. Setelah bingung memilih antara mau ke Bandungan, Ketep Pass atau ke mana akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan ke Taman Air Tlatar yang terletak di Dukuh Tlatar Desa Kebonbimo Boyolali Jawa Tengah, kira-kira 5 km arah utara kota Boyolali. Perjalanan dari Salatiga ke Tlatar memakan waktu kira-kira 30 menit. Sayangnya, sampai di sana kami disambut hujan.
[caption id="attachment_348890" align="aligncenter" width="300" caption="dok.potensijateng.com"][/caption]
Taman Air Tlatar adalah ekowisata yang memanfaatkan mata air alami yang keluar terus menerus selama 24 jam dari lapisan batuan vulkanik. Taman air yang berada di kaki Gunung Merbabu pada ketinggian sekitar 350 meter dari permukaan laut ini memiliki suasana pedesaan yang alami, asri dan berudara sejuk.
[caption id="attachment_348894" align="aligncenter" width="448" caption="dok.seputarsemarang.com"]
[/caption]
Banyak fasilitas menarik di taman air ini, namun hanya beberapa di antaranya yang kami kunjungi seperti pakecehan, spa ikan, kali bening dan tentu saja yang paling menarik dan tidak boleh tertinggal adalah rumah makan terapungnya.
Pakecehan
Keceh berasal dari Bahasa Jawa yang berarti bermain air, jadi pakecehan berarti tempat untuk bermain air. Kolam pakecehan ini airnya bening dan tidak terlalu dalam, kira-kira hanya 30 cm saja. Meskipun tidak dalam kolam ini dihuni berbagai jenis spesies air berupa udang, kepiting kali, serangga air, ikan wader, sumpil, keong dan lain-lain. Dasar kolam yang berupa bebatuan keras bisa sebagai pijakan kaki agar kita tidak terpeleset. Di sini kita dapat keceh untuk menyejukkan kaki dan bermain dengan berbagai macam ikan.
[caption id="attachment_348904" align="aligncenter" width="300" caption="dok.promojateng.com"]
[/caption]
Kali bening
Merupakan sungai alami yang airnya tidak terlalu dalam, jika kita masuk ke dalamnya airnya tidak akan mencapai lutut kita. Aliran air sungai yang bening langsung bersumber dari mata air yang berjarak hanya 100 meteran dari sungai ini. Di sini banyak terdapat bebatuan besar yang dapat digunakan untuk duduk-duduk sembari merendam kaki dan menikmati udara sejuk atau sembari berselfie ria, eh difotoin oleh teman ding, seperti saya ini...(*narsis.com).
[caption id="attachment_348897" align="aligncenter" width="300" caption="dok.pri"]
[/caption]
Kolam renang
Kalau tidak salah ingat di sini terdapat 5 kolam renang dengan berbagai ukuran. Yang paling ramai tentu saja kolam renang anak-anak. Saya tidak bisa berenang, jadi yah hanya berkeliling melihat-lihat saja.
[caption id="attachment_348888" align="aligncenter" width="300" caption="dok.seputarsemarang.com"]
[/caption]
Spa ikan
Tempat spa ikan berupa kolam kecil yang berisi ratusan ikan Garra Ruffa. Ikan kecil yang tidak memiliki gigi ini banyak digunakan untuk terapi. Kata penjaganya spa ikan diyakini bisa mencegah stroke, menghambat kepikunan, membuat rileks, dan menyembuhkan penyakit kulit. Apakah memang klaim tersebut berdasarkan hasil penelitian atau hanya mitos saja, saya sendiri juga tidak terlalu paham, entahlah... Sebenarnya sih saya hanya penasaran pengin nyobain rasanya spa ikan.
Kami berempat ikut terapi spa ikan ini. Begitu kaki kami masukkan ke kolam, serentak ratusan ikan Garra Ruffa ini langsung menyerbu dan mengerubuti kaki kami. Dengan rakusnya mereka menghisap permukaan kulit kaki. Awalnya saya tersentak kaget, rasanya mirip kesetrum listrik dan geli tapi lama-lama nyaman terasa seperti dipijat refleksi. Selama 30 menit kami mengikuti sesi spa ikan yang lumayan seru.
[caption id="attachment_348898" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi (dok.obyekwisataindonesia.com)"]
[/caption]