Lihat ke Halaman Asli

Purwanti

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Merpati dan Jeruji Besi

Diperbarui: 15 Desember 2022   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah merpati yang tak tau arah hati berpijak. 

Terkurung dalam jeruji besi yang dingin dan hampa.

Harapanku saat ini hanya ingin terbang bebas bersama elang


Hay elang, apa kabarmu sekarang.

Apakah kamu bahagia disana, dan apakah kau tau merpati sedang merindu. 

Merindu kepada matahari, berharap elang datang 

dicelah cahaya penerangnya.


Tak ada canda tawa yang menyenangkan di sini.

Hanya sedikit ingatan tentangmu yang membuat

aku tersenyum dalam hayalan.


Andai aku di sini belajar menjadi orang yang berbeda 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline