Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Eko Purwanto

ALUMNI S3 UNINUS Bandung

Merekonstruksi Kehidupan Melalui Pendidikan!?

Diperbarui: 10 Oktober 2024   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Dok. Pribadi.

Oleh. Muhammad Eko Purwanto

Pagi ini, tiba-tiba mahasiswa saya nge'chat' setelah membaca tulisan saya di Kompasisana berjudul. "Gelar Akademik Kehormatan untuk Orang-orang Terhormat ?!" Begini katanya:

Mahasiswa: Bpk yg baik hati ... saya mau nanya ... dulu waktu bapak kuliah ada yg dobel ga pak? soalnya saya juga di tawarin kuliah di hukum kelas karyawan, tapi takut otaknya ga mampu  ini aja bingung bagi waktunya, kadang baca materi bapak aja, tulisannya saya tempel di stang motor .. sambil berangkat kerja ... hhe

Saya: Iya. Saya dulu kuliahnya dobel2 ... sy meninggalkan kampus selama 7 th, Alhamdulillah, sy bisa menyelesaikan 4 gelar ...

Mahasiswa: Mantap ... bapak adalah inspirasiku bagi tipnya pak... bagaimana cara membagi waktu untuk belajar dan kerja ... KLO mau kuliah dobel

Saya: He .. he .. he .. kapan2 kita ngopi bareng di warteg ...

Chating di atas cukup menginspirasi saya untuk sekedar mengkonstruksi kata-kata yang mungkin berguna untuk diri saya sendiri, atau mungkin orang lain yang tertarik membacanya. Idenya cukup sederhana, saya ingin terus memberi penguatan pada diri saya sendiri agar pendidikan menjadi kewajiban saya, selama saya menjalani hidup dan kehidupan di dunia ini ?!  

Saya sangat menyadari, bahwa seringkali pendidikan dipahami sebagai jalan menuju perbaikan kualitas hidup dalam konteks yang paling materialistis, yaitu peningkatan penghasilan dan status sosial. Namun, bila kita menyelidiki lebih dalam, pendidikan sebenarnya memiliki peran yang jauh lebih mulia dan esensial dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah alat untuk merekonstruksi kehidupan, membentuk jiwa dan pemikiran,serta mendewasakan kemanusiaan kita, agar selaras dengan tujuan keberadaan kita di alam semesta ini.

Ibn Tufail, seorang filosof muslim kenamaan, pernah mengatakan bahwa pengetahuan tanpa etika adalah kesesatan. Apa yang dia maksudkan adalah bahwa pendidikan tidak seharusnya berhenti di permukaan angka-angka dan gelar akademik, melainkan harus mengakar dalam pembentukan moral dan etika. Pendidikan harus menjadi cahaya yang menerangi jalan kita di dunia yang penuh godaan dan kebingungan !?

Pendidikan yang sejati adalah tentang menggali kebijaksanaan dari pengetahuan. Seperti yang diungkapkan oleh Al-Ghazali, kebijaksanaan adalah buah dari pohon pengetahuan yang tumbuh dari tanah pengalaman dan penghayatan. Pendidikan, dalam arti yang lebih mendalam, adalah tentang memahami hubungan kita dengan diri sendiri, sesama manusia, dan alam semesta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline