Oleh. Muhammad Eko Purwanto
Dalam perspektif filsafat pengharapan, terdapat dua konsep yang penting untuk dipahami yaitu: khauf dan roja'. Khauf merupakan suatu perasaan ketakutan atau kecemasan yang dirasakan oleh manusia. Dalam konteks filsafat pengharapan, khauf seringkali dihubungkan dengan ketakutan akan kegagalan atau ketidakpastian akan masa depan. Khauf biasanya muncul ketika manusia merasa tidak memiliki kontrol penuh atas situasi atau ketika menghadapi ketidakpastian dalam hidupnya.
Dalam Islam, khauf memiliki pengertian yang lebih mendalam. Khauf dalam Islam merujuk pada ketakutan atau kengerian terhadap azab Allah SWT. Khauf ini tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga bersifat spiritual. Seorang muslim yang memiliki khauf kepada Allah akan bersikap hati-hati dalam menjalankan kehidupannya, menjauhkan diri dari perbuatan yang melanggar tuntunan agama, dan berusaha untuk selalu menjaga hubungannya dengan Sang Pencipta. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Isra': 57, "Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapakah di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya. Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti."
Roja' memiliki arti harapan atau pengharapan dalam bahasa Arab. Dalam filsafat pengharapan, roja' mengacu pada perasaan optimisme atau harapan terhadap masa depan yang lebih baik. Dalam Islam, roja' juga memiliki makna yang mendalam. Roja' dalam Islam adalah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini memiliki hikmah yang baik. Roja' berarti memiliki keyakinan kuat bahwa Allah SWT selalu menjaga dan memberikan yang terbaik kepada hamba-hamba-Nya, meskipun terkadang manusia tidak dapat memahami hikmah-hikmah tersebut. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Kahfi: 110, "Untuk itu, barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan janganlah mempersekutukan dengan apapun dalam beribadah kepada Rabbnya"
Khauf dan Roja' Dalam Dimensi Ibadah
Khauf (takut) dan roja' (harapan) merupakan dua dimensi penting dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Khauf menjadikan seorang hamba merasa takut dan berserah diri kepada-Nya, sementara roja' menguatkan keyakinan bahwa Allah SWT adalah Maha Pengampun dan Maha Memberi Rahmat. Bagaimana khauf dan roja' mempengaruhi dimensi ibadah kita kepada Allah SWT, yakni :
1. Khauf dalam ibadah, yaitu:
- Kekhawatiran terhadap kegagalan. Khauf akan menyebabkan seorang hamba merasa takut untuk berbuat dosa atau menyia-nyiakan waktu. Khauf akan mendorong seseorang untuk berusaha menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya, karena takut akan kegagalan dan kekurangan dalam menjalankan perintah Allah SWT.
- Rasa takut akan siksa dan hisab. Khauf juga akan membuat seorang hamba sadar akan adanya hari pembalasan dan pertanggungjawaban saat di dunia dan akhirat. Rasa takut ini akan mendorongnya untuk memperbaiki diri, berbuat baik, dan menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh, agar dapat memulai menghisab diri sendiri, untuk menghadapi hisab yang sesdungguhnya.
- Ketaatan yang penuh rasa khauf. Khauf akan membuat seorang hamba berbuat taat kepada Allah SWT dengan penuh kesungguhan dan ketaatan yang tulus. Rasa khauf akan melahirkan sikap hati yang rendah dan penuh rasa tawadhu' kepada Allah SWT, sehingga ibadah yang dilakukan menjadi dipersembahkan dengan penuh keikhlasan.
2. Roja' dalam ibadah, yaitu:
- Harapan akan ampunan Allah SWT. Roja' akan menguatkan keyakinan kita bahwa Allah SWT adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Seorang hamba yang memiliki roja' akan selalu berharap akan ampunan dan rahmat Allah SWT dalam menjalankan ibadah. Harapan ini akan memberikan kita motivasi dalam menjalankan ibadah dengan baik dan sungguh-sungguh.
- Keyakinan pada janji Allah SWT. Roja' juga akan menguatkan keyakinan pada janji-janji Allah SWT yang terdapat dalam Al-Qur'an. Keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikan balasan yang baik, kepada hamba yang beribadah dengan ikhlas dan tulus, serta akan memotivasi kita untuk terus berusaha dan mendekatkan diri kepada-Nya.
- Mengembangkan sikap optimis. Roja' akan membantu seorang hamba untuk mempertahankan pola pikir yang optimis dan melihat masa depan dengan pandangan yang positif. Dalam ibadah, roja' membantu kita untuk tetap bersemangat dan terus melanjutkan ibadah meskipun menghadapi rintangan atau kesulitan.
Jadi, khauf dan roja' memainkan peran penting dalam dimensi ibadah kita kepada Allah SWT. Khauf menguatkan kehati-hatian dan rasa takut yang sehat kepada Allah, sementara roja' memperkuat keyakinan dan harapan akan ampunan dan rahmat-Nya. Dalam ibadah, kita perlu memiliki keseimbangan antara khauf dan roja', menjalankan ibadah dengan penuh rasa ketaatan, harapan, dan optimisme. Dengan menggabungkan khauf dan roja' dalam ibadah, maka kita selaku hamba dapat tumbuh dalam keimanan dan mendapatkan kesungguhan dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Memiliki Sifat Khauf dan Roja'