Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Eko Purwanto

Mahasiswa S3 UNINUS Bandung

Moderasi Beragama, Menjadi Arus Utama Merawat NKRI

Diperbarui: 4 Juli 2023   01:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh. Muhammad Eko Purwanto

Setelah membaca tulisan sebelumnya yang berjudul, "Perlunya Spiritualitas dalam Moderasi Beragama," seorang teman kuliah, yang saat ini tinggal di Kebumen, mengirimi saya buku tahun 2019, besutan dari Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Buku yang sudah dikemas sebagai e-Book ini berjudul, Moderasi Beragama, dengan kata pengatar, Lukman Hakim Saifuddin, selaku Menteri Agama RI, saat itu.

Dalam kata pengantarnya, Lukman Hakin, Menteri Agama menegaskan, bahwa ... dalam empat tahun terakhir ini, moderasi beragama telah disosialisasikan melalui berbagai cara. Saya sendiri hampir selalu menyisipkannya dalam setiap pidato, dan bahkan saya meminta seluruh jajaran di Kementerian Agama untuk menerjemahkan ruh moderasi beragama itu ke dalam setiap kebijakan unit, khususnya dalam program-program strategis di tahun 2019. Untuk itu, saya telah mencanangkan tahun 2019 sebagai Tahun Moderasi Beragama. Moderasi beragama harus menjadi arus utama dalam membangun Indonesia.

Menjadi Arus Utama Pembangunan

Dari sambutan diatas, Lukman Hakim menegaskan bahwa Moderasi beragama harus menjadi arus utama dalam membangun Indonesia, pernyataan ini bisa berarti, bahwa  Indonesia adalah negara dengan keberagaman Agama yang sangat tinggi, dimana prinsip moderasi beragama menawarkan toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan Agama. Oleh karena itu, implementasi moderasi beragama dapat dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, guna menjaga kerukunan antaragama, tercipta stabilitas sosial dan politik, yang diperlukan untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Selanjutnya, upaya menjadikan moderasi beragama sebagai arus utama pembangunan, antara lain, bahwa moderasi beragama menjamin perlindungan hak asasi manusia, dimana hak setiap individu untuk memilih, mempraktikkan, dan menyebarkan Agama mereka tanpa diskriminasi. Sehingga, dengan memastikan kebebasan beragama yang adil dan setara, maka moderasi beragama menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil bagi semua warga negara, yang mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Selain itu, Indonesia juga tidak hanya memiliki keberagaman Agama, tetapi juga keberagaman budaya. Oleh karena itu, moderasi beragama mendorong kesadaran dan apresiasi terhadap keberagaman budaya ini, yang kemudian dapat menjadi sumber daya yang berharga untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kekayaan budaya yang ada, termasuk dari berbagai agama, Indonesia dapat memperkuat identitas nasional dan mengembangkan potensi ekonomi, pariwisata, seni, dan industri kreatif.

Moderasi beragama akan menjadi arus utama pembangunan Indonesia, karena dapat memperkuat kerjasama dengan negara-negara lain yang memiliki keberagaman agama dan budaya. Konsepsi moderasi beragama dapat menjadi model bagi negara-negara yang menghadapi tantangan serupa, seperti di Indonesia. Kerjasama internasional dalam bidang relasi antar Agama dapat membawa manfaat ekonomi, politik, dan stabilitas yang kondusif bagi pembangunan nasional.

Implementasi Moderasi Beragama.

Di Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya, keberagaman merupakan salah satu karakteristik utamanya. Untuk menjaga harmoni dan toleransi antara masyarakat yang memiliki keyakinan dan agama yang berbeda, penerapan moderasi beragama sangat penting. Moderasi beragama mencakup serangkaian strategi dan tindakan yang bertujuan untuk mendorong dialog, pemahaman, dan penghargaan terhadap perbedaan agama dalam kehidupan sehari-hari. Dari kondisi inilah, diperlukan strategi implementasi moderasi beragama yang terencana, terorganisasi, terkendali dan terevaluasi dengan benar dan baik.

Sebagai suatu negara dan bangsa yang besar, Indonesia memiliki segudang tantangan terhadap pentingnya moderasi beragama, yakni: Pluralisme Agama yang cukup tinggi, Tegangan antar Agama, Ekstremisme Agama, Ketidakadilan Sosial. Kondisi inilah yang menjadikan moderasi beragama perlu diterapkan untuk mengupayakan kesetaraan hak dan perlindungan bagi semua warga Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline