Pembelajaran dari negara lain
Amerika Serikat secara tiba-tiba menyalip tajam jumlah kasus covid19, lebih dari 2 kali lipat kasus di China. Demikian pula penanganan kasus covid19 di Italia dan Spanyol.
Apa sebenarnya yang terjadi di sana? Ketiga negara mencoba untuk menerapkan strategi yang diterapkan oleh Korea Selatan dan China, yaitu menemukan kasus covid-19 sebanyak-banyaknya secara cepat, dan segera diisolasi kasusnya.
Mereka berpacu antara kecepatan penularan virus dengan kecepatan pemeriksaan laboratorium. Seiring dengan itu diterapkan intervensi membatasi gerak mobilitas manusia dengan melakukan lockdown baik ditingkat wilayah/negara, serta menjaga jarak.
Semua strategi tersebut adalah kunci menahan laju kecepatan penyebaran virus covid-19.
Hal utama yang dilakukan Amerika saat ini adalah menemukan kasus secepatnya, sehingga skreening kasus yang dilakukan per hari sampai ribuan orang. Sekedar ilustarasi saja, dari tanggal 19 maret sampai 31 Maret 2020, Amerika telah melakukan tes sebanyak 948 ribu tes.
Hasilnya ditemukan sebanyak 184.770 orang positip covid-19 atau terjadi peningkatan 15kali lipat dari tanggal 19 Maret 2020.
Bisa dibayangkan kecepatan virus ini untuk menginfeksi masyarakat disana, dari data yang diobservasi sepertinya kasus covid-19 akan terus bertambah setiap harinya karena belum menunjukkan tren penurunan.
Mengapa saya perlu mengilustrasikan Amerika, karena disitu kita bisa belajar bagaimana cara sebuah negara merespon dengan cepat cara penanganan covid-19 ini. Amerika berusaha keras mengejar kecepatan infeksi virus tersebut, untuk segera mencapai puncaknya. Selain juga, dengan temuan kasus sedini mungkin, maka akan dapat mengurangi tingkat kematian.
China dan Korea Selatan telah membuktikan, dengan kecepatan optimal maka puncak kasus penyebaran covod-19 telah dapat tercapai dalam 30 hari. Saat ini kedua negara sedang dalam fase penurunan kasus aktif dan kasus baru yang muncul sudah tidak ribuan lagi.
Situasi di Indonesia