Lihat ke Halaman Asli

Puro

Penulis

Ponzi Sang Legenda Penipu

Diperbarui: 21 September 2023   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb


Memahami Skema Ponzi: Cara Kerja, Ciri-Ciri, dan Dampaknya

Skema Ponzi adalah jenis penipuan keuangan yang telah merusak banyak orang dan merugikan masyarakat di seluruh dunia selama bertahun-tahun. Skema ini dinamai dari seorang penipu terkenal, Charles Ponzi, yang pada awal abad ke-20 berhasil memikat para investor dengan janji keuntungan yang tinggi. Namun, sebenarnya skema ini hanya menghasilkan profit untuk para pelaku awal, sementara investor yang bergabung kemudian kehilangan uang mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang skema Ponzi, termasuk cara kerjanya, ciri-cirinya, dan dampaknya yang merusak

Bagian 1: Sejarah dan Asal Usul Skema Ponzi


Untuk memahami dengan lebih baik skema Ponzi, penting untuk mengetahui asal usul dan sejarahnya. Charles Ponzi adalah seorang imigran Italia yang tiba di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Pada tahun 1920, ia memulai sebuah perusahaan bernama Securities Exchange Company yang menawarkan imbal hasil yang sangat tinggi kepada investor. Ponzi mengklaim bahwa ia dapat menghasilkan keuntungan besar dengan membeli dan menjual mata uang asing, yang pada saat itu masih relatif baru.

Cara kerja skema Ponzi adalah dengan menggunakan uang dari investor baru untuk membayar keuntungan kepada investor yang lebih lama. Hal ini menciptakan ilusi bahwa investasi tersebut menguntungkan, padahal sebenarnya tidak ada aktivitas yang menghasilkan profit yang sesungguhnya. Ponzi menggunakan uang dari investor baru untuk membayar kepada investor yang lebih lama dan membuatnya terlihat seperti ahli investasi yang sangat sukses.

Bagian 2: Cara Kerja Skema Ponzi


Cara kerja skema Ponzi relatif sederhana tetapi sangat merusak. Skema ini biasanya dimulai oleh satu atau beberapa individu yang menjanjikan tingkat pengembalian investasi yang sangat tinggi kepada calon investor. Mereka mungkin mengklaim bahwa investasi mereka sangat menguntungkan dan relatif tanpa risiko.

1. Mengumpulkan Dana: Pelaku skema Ponzi mulai mengumpulkan uang dari investor awal. Mereka bisa menggunakan berbagai cara, termasuk melalui promosi besar-besaran atau melalui jaringan pribadi dan sosial.

2. Janji Imbal Hasil Tinggi: Pelaku skema akan menjanjikan kepada investor bahwa mereka akan mendapatkan tingkat pengembalian investasi yang sangat tinggi dalam jangka waktu tertentu. Janji ini seringkali terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dan tidak sesuai dengan kinerja investasi yang sebenarnya.

3. Pembayaran Keuntungan: Untuk mempertahankan kepercayaan investor, pelaku skema Ponzi akan membayar keuntungan kepada investor awal menggunakan uang dari investor baru. Hal ini menciptakan ilusi bahwa investasi tersebut menghasilkan profit.

4. Menarik Investor Baru: Agar skema ini berkelanjutan, pelaku skema akan terus mencari investor baru dan mengulangi langkah-langkah di atas. Mereka akan menggunakan uang dari investor baru untuk membayar keuntungan kepada investor yang lebih lama.

5. Kegagalan dan Kolaps: Pada suatu saat, skema Ponzi akan mengalami kesulitan finansial karena tidak ada cukup uang dari investor baru untuk membayar keuntungan kepada investor yang lebih lama. Ini akan menyebabkan kolapsnya skema, dan banyak investor akan kehilangan uang mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline