Lihat ke Halaman Asli

PURNOMO ROMDHONI

Guru PJOK Madrasah pada Kementrian Agama RI

Menanam untuk Memetik, Bukan Memetik dan Lupa Menanam (Refleksi Hari Pohon Sedunia)

Diperbarui: 24 November 2020   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

PURNOMO ROMDHONI, S.Pd, M.E
(Guru MIN 1 Berau, Kalimantan Timur)

 

ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Esa Menciptakan Alam Dunia dan seisinya adalah untuk diambil manfaatnya oleh manusia. Dan ternyata kerusakan atas Alam (Lingkungan Hidup) juga atas tangan tangan manusia. 

Bahkan dalam munculnya sebuah bencana kadang dikaitkan dengan murka-Nya Tuhan dan Alam, akibat dari keserakahan dan kelalaian manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai Khalifah di muka bumi. Banjir Air Bah di zaman Nabi Nuh adalah sebuah peristiwa yang tercatat di dalam kitab suci sebagai peringatan kalam ilahi untuk perilaku kesombongan manusia atas ajaran kebenaran.

Dalam Kehidupan Modern, Eksploitasi dan eksplorasi lingkungan hidup dilakukan atas nama kebutuhan ekonomi manusia. Kelestariannya kadang dianggap sebagai sebuah kemunduran atau halangan terhadap sebuah kemajuan peradaban. Padahal jika kita maknai kelestarian lingkungan hidup adalah bagian dari keseimbangan kehidupan. Karena Hidup itu adalah Kolaborasi Hablum minallah, Hablum minannaas dan Hablum minal 'Alam itulah keseimbangan hidup.

Upaya-upaya Pelestarian alam tentunya sudah dilakukan sejak lama, oleh aktivis-aktivis lingkungan. Hutan merupakan indikator utama terkait alam dan lingkungan hidup, hutan merupakan sumber kehidupan utama manusia sebelum mengenal modernisasi. Flora dan Fauna yang berada di dalam hutan bagian dari sebuah sumber kehidupan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Jika kita menyebut hutan tentunya tidak pernah lepas dari pohon.

Hari Pohon Dunia/Internasional setiap tanggal 21 November berawal dari sebuah gerakan yang dilakukan oleh Julius Sterling Morton, Seorang aktivis lingkungan hidup Amerika Serikat, yang lahir pada tanggal 22 April 1832 berprofesi sebagai editor koran di awal karirnya. Lalu, di masa Presiden Grover Cleveland, dia menjadi Sekretaris Agrikultur juga sempat menjabat sebagai Gubernur Nebraska. 

Julius Sterling Morton, sangat mendukung reservasi hutan dan berjasa dalam memberikan pelayanan yang terkoordinasi bagi para petani. Dia juga dikenal suka menanam berbagai macam pohon apel yang langka. Peringatan Hari Pohon Sedunia atau yang dikenal dengan "Arbor day", diusulkannya pada tahun 1872.

Manusia memiliki posisi penting dalam melindungi lingkungan dari kerusakan dan kemerosotan serta menjamin kelestariannya. Menjaga kelestarian lingkungan hidup adalah wajib bagi setiap manusia untuk kemakmuran dan kelangsungan kehidupan. 

Islam memandang Penataan lingkungan hidup adalah tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah di bumi. Tanggung jawab itu meliputi penataan, pemeliharaan, pengawasan, dan pengembangan tata lingkungan yang bermanfaat bagi manusia. 

Harmonisnya ekosistem lingkungan dengan komunitas manusia, adalah wujud amanahnya manusia sebagai khalifah di muka bumi. Lingkungan Hidup yang sehat memberikan peluang bagi kelangsungan hidup ekosistem secara menyeluruh, sebaliknya lingkungan yang tercemar tidak akan mampu menunjang kelangsungan hidup secara menyeluruh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline