Lihat ke Halaman Asli

PURNOMO

Alumni Pascasarjana Universitas Brawijaya

Melawan Gejala Covid 19 Secara Mandiri (Episode 1)

Diperbarui: 9 Agustus 2021   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri


Belum tentu saya covid-19, tapi malam tiba perut serasa penuh, mau muntah tidak bisa, nafas bisa tapi kayak ada yang menganjal di dada. Kejadian ini aku alamai dua hari setelah Idul Adha.

Pikiran saya "ah saya pasti kena covid-19, entah kena waktu sholat Idul Adha, atau kemarin pasca sholat Idul Adha itu saya melakukan anjansana kebeberapa teman-teman baru di Palu.

Kondisi sesak di dada rasa panas aku alami berlangsung mulai jam 20.00 WITA hinga jam 02.00 WITA.  sembari merasakan sakit terbayang akan kabar temen-temenku yang sudah menghadapNya: ada teman kampung, kuliah, organisasi.  Saya tidak boleh pasrah saya optimis gejala ini harus dilawan, begitu tekadku malam ini.

Saya tinggal di Palu baru ada 2 bulan lalu dimulai bulan Juni 2021 dan saya tinggal sendirian, meyadari kondisi dirantau sendiri dan  kondisi pandemi . saya harus hati-hati dan mencari tahu tentang pengetahuan Covid 19 dan upaya yang harus dilakukan  bila seseorang terjadi gejala covid-19.

Salah satu yang sudah saya tau dan siapkan, cara menghirup asap uang air panas, ditetesi minyak kayu putih, posisi proning saat tidur bila sesak dan cara membersihkan virus dihidung ala  dr Indro Semarang , "Protkes Rakyat".

Malam itu saya gunakan cara mengirup udara:  Masukkan air panas pada ember lalu tetesi minyak kayu putih. Saya masukkan kepala saya sambil saya tutup handuk, agar uap panas menempa wajah saya lalu saya hirup udara dari hidung dalam dalam saya keluarkan lewat mulut sebanyak 3 kali dan sebaliknya saya hirup udara dari mulut saya keluarkan lewat hidup.  Agak lega--- saya sedikit menaruh harapan bahwa saya masih bisa hidup.

Saya lalu ke tempat tidur posisi tidur proning saya pilih yang tengkurap--- rasa sudah agak enak--- hingga kesuk hari menjelang subuh.

Pikiran saya kena covid-19 sudah mendera saya. Saya optimis sembuh.  Saya masih merasa bau, dan rasa- tapi ada pahit dilidah. 

Pagi ini saya ambil menu pagi di Hotel agak siang agar sepi dan terhindar dari tamu lain,  bila saya memang kena Covid 19  saya tidak menyebabkan orang lain celakan tertular dari saya.  

"la dharara wala dhirara'. Kita tidak boleh mencelakakan orang dan kita juga tidak boleh dibuat celaka oleh orang," ungkap Tuan Guru yang lagi viral, kebetulan saya aktif mengikuti IG Tuan Guru dari Lombok Nusa Tenggara Barat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline