Orang Berilmu Harus Bijaksana dalam menghadapi Tantangan Modern
Semakin berkembangnya di dunia sekarang pasti berkembang pula ilmu yang dimiliki oleh seseorang yang ingin mau sukses di dunia dan akhirat, tentunya kita tidak boleh stagnan di tempat atau jalan di tempat. Dalam menguasai dunia dan akhirat tentunya kita harus punya ilmu yang berkembang pula dalam mencapai tingkat perkembangan zamannya. Ini sangat menarik dalam tulisan bahwa orang yang berilmu ini harus bijaksana padahal kalau kita melihat orang berilmu itu sangat pandai, pintar dikatakanlah tidak bodoh.
Ilmu kalau tidak diamalkan tidak akan bermanfaat dan terasa tidak berharga sekali ilmu yang kita punya terasa ilmu itu sirna. Nah, dalam menghadapi tantangan modern dalam mengamalkan ilmu ini kita juga harus bisa bijaksana dalam menanggapi problem yang semakin tahun semakin lebih canggih. Cara penanganan masalah kehidupan inilah yang masing-masing orang berbeda-beda dalam menanggapinya. Sebuah ilustrasi dalam sebuah lembaga katakanlah seorang pemimpin manakala dihadapkan oleh persoalan aturan yang dibuat oleh tingkat pusat yang bisa saja aturan tersebut berbeda karakter lembaga atau daerahnya mungkin saja berpengaruh dalam system kelembagaan tersebut dalam hal inilah diperlukan orang yang berilmu yang bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan.
Tapi tidak semua orang pandai itu bijak lain halnya dengan ahli ilmu yang tawaduk atau merendah diri. Seorang yang tawaduk akan sanggup menimba ilmu dari siapa saja,dia juga rela ditegur dan dikritik. Pada orang yang merendah diri, ALLAH S.W.T. akan berikan padanya hati yang lapang,fikiran yang cerdas dan perasaan yang tenang untuk mendapat ilmu yang banyak. Ilmu akan meninggikan drajat seseorang di sisi ALLAH dan manusia tetapi dengan syarat,orang itu merendah diri.dan sekiranya dia angkuh,tunggulah,ilmu itu yang akan menjatuhkanya ke bawah. Ingatlah,merasa tidak berilmu adalah pakaian peribadi orang yang benar-benar berilmu. Semakin bodoh seseorang, akan semakin banyak ilmu yang diperolehnya.
Saya membodohkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum membodohkan orang lain. Tidak semua orang pandai itu bijak. Orang bodoh sulit mendapat pekerjaan sehingga dia terpaksa buka usaha sendiri. Dalam perjalanan bisnisnya agar semakin sukses dia harus merekrut orang pintar. Alhasil orang bodoh tadi jadi bos nya orang pintar
Kita tidak boleh menjadi orang sombong, kerana dengan kesombongan itu, kita akan menjadi orang bodoh. Sekalipun seseorang itu mempunyai ilmu tinggi yang mencapai tahap ijazah sarjana atau diploma, magister maupun doctor, jika dia sombong ijazahnya itu tidak akan menjadikan dia lebih bijaksana. Biasanya orang sombong dengan ilmunya tidak akan suka ditegur. Dia merasa dirinya sentiasa benar dalam semua perkara, maka jika dia salah dia akan kekal dalam kesalahan itu. Dia juga tidak suka menimba ilmu daripada orang yang dirasakannya lebih rendah tahap ilmunya. Maka ilmunya tidak akan meningkat dan berkembang,tetapi hanya menjurus pada satu bidang yang dia tekuni saja.
Mudah-mudahan dengan artikel ini akan bermanfaat bagi kita semua dan menjadi orang yang berilmu bisa bijaksana dalam menyelesaikan masalah di ere modern ini, tapi orang berilmu bukan hanya di ambil dari bangku sekolah atau di Perguruan Tinggi bisa saja ilmunya di dapat dari orang yang berpengalaman karena bergaul dengan orang yang berilmu sehingga merasakan dampak ilmunya tersebut bisa bijaksana dalam menarapkan ilmu yang didapatkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H