Lihat ke Halaman Asli

Ledakan Energi Puasa

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

LEDAKAN ENERGI PUASA
Jika di perhatikan, bulan puasa merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh kaum muslim di dunia ini. Bulan puasa adalah bulan syari’at yang sudah dijalankan umat manusia selama ribuan tahun yang lalu. Kenyataannya bahwa puasa adalah sebuah tradisi yang akan membawa kebaikan bagi manusia tak di pungkiri. Tapi, banyak orang berpuasa, tetapi kreativitas untuk melakukan perbuatan yang tak seleras dengan Islam, juga tak kalah membuncah.
Bahkan, kriminalitas tidak dengan sendirinya bisa hilang pada bulan Ramadhan. Fakta yang jamak ini disaksikan masyarakat dalam tayangan di layar kaca televise, bahkan hamper semua dalam artis seperti perlombaan mencari-cari kebaikan di bulan Ramadhan yang di pertontonkan di layar televise, seperti berlomba mengenakan busana muslim atau muslimah dan menutup aurat. Mereka juga terlihat rajin menjalankan ibadah puasa, bersedekah, buka puasa bersama di panti asuhan, dan semua tindakan terpuji.
Akan tetapi, coba saja perhatikan tatkala Ramadhan sudah berakhir. Berakhir pula segala yang tampil sebagai Islam dalam bentuk fisik. Busana muslim dan muslimah yng menutupi aurat itu kemudian ditinggalkan, satu persatu. Dan itu dilakukan secara kompak pada hamper semua tayangan televise.
Nah, jika seperti ini, pertanyaan yang menggugat puasa menjadi relevan unuk didiskusikan. Pertanyaan yang lebih di simpan dalam bahasa computer yaitu Save, mengapa puasa kemudian kehilangan dayanya untuk melakukan perubahan dalam diri seorang muslim? Jika puasa juga tidak memberikan perubahan berarti bagi seorang muslim, mengapa kita masih mempertahankan puasa.
Jangan-jangan ada yang salah dalam cara kita berpuasa. Nah, dari itu kita harus paham tentang puasa. Kita perlu menjelaskan pemahaman para mufassir atas ayat yang mewajibkan puasa, QS al-Baqarah ayat 183, terutama penghujung ayat tersebut yang artinya :
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu berpuasa.
Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa pelaksanaan ibadah puasa memiliki tujuan, yakni menjadi orang bertaqwa. Pengertian taqwa adalah menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhkan diri dari segala larangan-larangannya. Dengan demikian, ketika seorang menjalankan ibadah puasa, maka ia sudah dikatakan sebagai seorang yang bertaqwa, dalam tahap tertentu. Titik sederhana bukan? Jika demikian, ketika bulan Ramadhan sudah lewat, ketika ia tidak menjalankan puasa, maka sirnalah wujud takwa dalam kehidupan seseorang. Benarkah seperti itu?
Perlu di pahamai bahwa bulan puasa ini membawa manusia ke dalam kualitas di atas muslim, al-Qur’an menyatakan begitu. Ihwal ini, para mufassir mulai angkat bicara. Ibnu katsir dalam tafsirnya menyatakan bahwa puasa bisa menjadikan seseorang menjadi seorang yang bertaqwa itu karena puasa mampu membersihkan dan menyehatkan badan dan godaan syetan. .
Bagi penulis, dari paparan tulisan di atas janganlah bulan puasa ini di jadikan sebagai bulan ambil kesempatan untuk mempamerkan kebaikan untuk mencari keridhan Allah SWT, sehingga habis bulan puasa amal-amal kebaikan itu jadi sirna bahkan juga takwa bisa menjadi tipis karena bukan bulan puasa, nah dari itu menurut penulis bahwa bulan puasa ini merupakan bulan pembelajaran bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia untuk membersihkan hati, berakhlak, saling mengasihi bagi sesama muslim untuk selalu berbuat kebaikan untuk bulan-bulan selanjutnya bukan hanya pada bulan puasa..
Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mengkoreksi diri kita masing-masing wasalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline