Mendidih juga rasanya, mendidih dalam periuk tak berbara.
Ucapmu tersemat dalam senyum simpul berkedip sipit.
Aku terpedaya olehnya. Oleh janji manis tersemat senyum simpul berkedip sipit.
Kini, semua mendi2h. Mendi2h bak bubur sesal berpedas asam.Hidup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H