Entah sebelumnya sudah diinformasikan atau belum, tiba-tiba saja saya menemukan iklan sampo di tulisan yang saya posting di kompasiana ini. Terus terang saya keberatan penempatan iklan tersebut karena secara estetika mengganggu alur tulisan dan menciptakan kesan seolah-olah saya yang memasang iklan tersebut. Sebagai penyedia server dan pengelola, admin Kompasiana memang berhak untuk memasang iklan karena untuk menjalankan website ini membutuhkan biaya operasional seperti sewa domain, membeli/menyewa server, membayar gaji admin dll. Akan tetapi, perlu ada pembatasan garis demarkasi antara wilayah admin dan wilayah user. Selama ini admin berusaha keras untuk tidak mencampuri isi (content) yang ditulis oleh blogger. Menurunkan tulisan adalah pilihan terakhir admin setelah upaya-upaya lain nihil. Saya menghargai sikap admin dalam menjaga kebebasan berekspresi ini. Akan tetapi reputasi baik ini tiba-tiba runtuh di mata saya. Tanpa seizin pemilik tulisan, tiba-tiba admin menyisipkan iklan di tengah-tengah tulisan, yang selama ini menjadi wilayah teritori kompasioner. Entah karena dorongan apa tiba-tiba admin mulai mengorbankan integritasnya dengan menambahkan script iklan ke dalam setiap tulisan kompasioner. Apakah kompasiana mengalami kesulitan keuangan atau ada dorongan untuk membawa media sosial ini sebagai pengeruk keuntungan? [caption id="" align="alignnone" width="680" caption="Iklan Sampo Kuntilanak"][/caption] Menyempilkan iklan itu kurang pantas karena kompasioner tidak mendapatkan bagi hasil dari pemasang iklan. Bandingkan dengan adsense google. Untuk setiap klik dan sekian view, google akan membayar blogger sekian sen dollar. Sedangkan di kompasiana, blogger yang bersangkutan tidak mendapat bagian. Memang ada sih keuntungan non-materi yang didapatkan dari ngeblog di sini. Contohnya, tulisan kita memiliki kesempatan untuk dibaca lebih banyak orang. Tapi bukankah prestasi keterdedahan ini juga hasil jerih payah kompasioner juga yang rajin mengunggah tulisan? Apakah kompasiana akan bisa sebesar ini jika tidak didukung oleh kompasioner yang berdedikasi dan setia? Ya, sebagai pengguna gratisan saya memang tidak berhak menuntut banyak. Saya hanya bisa menghimbau supaya admin bersedia menegakkan lagi integritasnya yaitu tidak masuk ke wilayah kompasioner, yaitu di dalam tulisan. Tegaskan lagi garis DEMARKASI!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H