Lihat ke Halaman Asli

Purnama Sani Wulandani

Content writing | Bookstagram | Volunteer

To Do List or Done List?

Diperbarui: 26 Oktober 2023   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Purnama Wulan

Kegiatan harian semakin padat, pagi ngurus rumah, kuliah, kerja, organisasi, project 1, project 2, project 3, meeting 1, meeting 2, meeting 3. Pusing!

Banyaknya kegiatan dan project harian membuat kita menjadi stress, dan kalo kata anak jaman sekarang burn out. Ngga bisa focus ke satu kegiatan atau project membuat kegiatan lain menjadi keteteran dan kehilangan motivasi jugaa.

Untuk memudahkan pengelolaan waktu, orang biasa Menyusun to do list, atau list apa saja yang perlu dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Tentu akan mengular Panjang.

Tanpa disadari, orang lebih focus pada hal hal yang belum terselesaikan dalam to do list tersebut. Ingin buru buru mencapai list terakhir. Itu lah yang memicu kita menjadi burn out.

Tahu kah kalian tentang done list?

Done list adalah list apa saja kegiatan/project yang telah dilakukan atau diselesaikan. Dengan adanya done list, maka kita dapat melihat pencapaian yang sudah kita lalui dan memacu untuk lebih semangat dalam menyelesaikan project selanjutnya.

Done list menjadi apresiasi pada diri sendiri karena sudah melalui dan menyelesaikan begitu banyak kegiatan dan project. Dengan ini bisa mengurangi burn out dan stress

Tidak perlu kopi mahal dan caf hitz untuk mencegah burn out, cukup apresiasi diri sendiri yang sudah banting tulang bekerja keras menyelesaikan setiap project.

Purnama Sani Wulandani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline