Lihat ke Halaman Asli

Purnama Tambunan

Badminton Lover

World Superseries Finals 2015: Yang Menarik di Duel Klasik Semifinal Ganda Putera (Ahsan/Hendra vs Lee/Yoo)

Diperbarui: 18 Juni 2016   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Partai semifinal turnamen World Superseries Final 2015 yang berlangsung kemarin, 12 Desember 2015, menyajikan laga-laga menarik dengan hasil mengejutkan. Di nomor tunggal puteri, Nozomi Okuhara mampu mengatasi Juara Dunia 2015, Carolina Marin, untuk yang kedua kalinya di sepanjang turnamen ini. Di nomor tunggal putera, Viktor Axelsen meraih kemenangan pertamanya atas sang juara bertahan, Chen Long. Viktor dan Chen sebelumnya sudah tujuh kali berhadapan, namun kemenangan selalu diraih Chen.

Babak semifinal juga menjadi ajang revans beberapa semifinalis, yang sebelumnya kalah dengan juara grup pada laga penyisihan grup. Di nomor ganda putera grup A, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil revans dari juara bertahan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong. Laga revans ini menjadi salah satu laga yang menarik. “Menarik” bukan karena Ahsan/Hendra berhasil revans, namun karena kedua ganda menyajikan permainan yang sanggup menghibur penonton bahkan menuai decak kagum. Berbeda dengan penampilan saat melawan Lee/Yoo di babak penyisihan grup A, Ahsan/Hendra tampil menguasai jalannya pertandingan di babak semifinal.

Set Pertama
Di awal set pertama, pengembalian kok dari Yoo disambut Hendra dengan menempatkannya di depan net daerah permainan Lee/Yoo. Yoo, yang berada cukup jauh di belakang, terjatuh saat berusaha menjangkau kok dan gagal mengembalikannya. Skor pertama untuk Ahsan/Hendra.

Pada saat Ahsan/Hendra unggul tipis 4-3, Lee melakukan servis ke arah Hendra. Pengembalian servis yang dilakukan Hendra membuat kok menari di bibir net (gambar 1 dan 2). Melihat momen ini, penonton kompak berseru “Ohhh.” “That’s amazing,” begitu komentar Gillian Clark, komentator bulu tangkis legendaris.

Saat kedudukan 8-5, Lee kembali melakukan servis ke arah Hendra. Setelah terjadi beberapa kali pukulan, Ahsan yang ada di depan net berhasil menyeberangkan kok sekalipun membentur net (gambar 3 dan 4). Yoo yang sudah menunggu di depan net, tanpa diduga, berhasil mengembalikan kok. Setelah kok membentur net, Yoo menunggu kok jatuh pada posisi yang tepat, di mana dia dapat menangkisnya melambung ke arah Hendra. Saat menyaksikan ini, Gillian berseru, “Oh, my goodness.” Sayang, akhirnya Lee mendorong kok terlalu jauh ke belakang daerah permainan Ahsan/Hendra. Angka bertambah lagi untuk Ahsan/Hendra.

Pada kedudukan 17-14, Ahsan dan Lee menyuguhkan duel indah di depan net. Kok beberapa kali berpindah dengan anggun di atas net. Duel indah ini berakhir saat Lee membenturkan kok ke net dan gagal menyeberangkannya. Angka bertambah untuk Ahsan/Hendra.

Set Kedua
Di set kedua pada kedudukan 6-3, Ahsan/Hendra kembali menunjukkan kualitas mereka. Saat berada pada posisi tertekan, Ahsan masih dapat mengembalikan kok, bahkan membalikkan keadaan dari bertahan menjadi menyerang. Kok, yang ditempatkan Hendra di depan net daerah permainan Lee/Yoo, gagal diseberangkan Yoo. Karena berusaha meraih kok tersebut, saat posisinya di belakang, Yoo kembali terjatuh. Aksi Ahsan/Hendra kembali mendapat pujian dari Gillian. “Brilliant play from the Indonesians. So clever,” ujarnya.

Kedua ganda menyuguhkan rally seru di kedudukan 22-23 (game point untuk Lee/Yoo). Demikian serunya rally tersebut sampai-sampai Gill berseru, “Unbelievable!” Lee/Yoo menunjukkan betapa rapatnya pertahanan mereka. Serangan Ahsan/Hendra yang bertubi-tubi dapat ditangkis.

Set Ketiga
Pertandingan di set ketiga tidak kalah menarik. Pada kedudukan 7-5 terjadi rally seru lainnya. Serangan yang dilakukan Ahsan/Hendra sukar menembus pertahanan Lee/Yoo. Ahsan justru melakukan kesalahan sendiri. Angka bertambah untuk Lee/Yoo.

Pada kedudukan 9-9, Ahsan menunjukkan ketangguhan pertahanannya. Dalam posisi tertekan akibat diserang Lee/Yoo bergantian, Ahsan dengan cerdiknya mengembalikan kok dengan arah menyilang menuju daerah permainan Lee/Yoo yang kosong (gambar 5). Yoo, yang kebagian tugas mengambil kok, tak dapat menyeberangkannya. “Brilliant,” komentar Gillian.

Rally terpanjang di sepanjang pertandingan ini terjadi pada kedudukan 19-13 di set ketiga. Tercatat kedua ganda melakukan total 71 pukulan. Kedua ganda, terutama Ahsan dan Yoo, nampak berusaha keras mencegah kok mendarat di daerah permainan sendiri. Ahsan bahkan sampai terjatuh demi mengamankan daerah permainannya. Upaya Ahsan tidak sia-sia, kok berhasil dikembalikannya ke arah Yoo berada. Yoo langsung mengembalikan kok ke arah Ahsan yang masih duduk di karpet hijau. Sambil duduk, Ahsan mengembalikan kok ke arah Yoo. Tiba-tiba Yoo terpeleset hingga karpet biru di luar daerah permaian tergulung ke atas. Hebatnya, Yoo masih sanggup mengembalikan kok ke arah Ahsan. Luar biasa.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline