Lihat ke Halaman Asli

purna candra

Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Bisnis Unisma dalam Program Kampus Mengajar

Diperbarui: 4 Januari 2023   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya Alifabriyan Siska Almenia Affenti yang merupakan mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Bisnis 2019 yakni salah satu anggota dari peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 4 yakni yang sudah selesai mengabdi selama kurang lebih 6 bulan dihitung mulai Juli sampai Desember 2022. Saya bertepatan mengajar di SMP Islam Al-Hidayah Gempol yang berada di Kabupaten Pasuruan. Dimana keadaan sumber daya manusia yang sangat rendah di tempat saya mengajar. Namun, tidak menjadikan itu untuk membuat kegiatan mengajar saya menjadi terhalang. Kegiatan mengajar saya sangat senang dan berjalan dengan sesuai dengan dimasa pembekalan saya yakni saya bisa meningkatkan literasi dan numerasi pembelajaran di sekolah sasaran saya serta saya juga mampu mengajarkan kepada para siswa siswi untuk beradaptasi teknologi untuk masa kini. Tak hanya hal itu saja yang saya lakukan dimasa saya mengajar, saya juga membantu untuk memajukan administrasi sekolah sasaran saya dengan saya membantu mengerjakan apa yang menjadi kendala untuk administrasi sekolah tersebut.  Kegiatan mengajar ini sangat senang bagi saya meskipun saya tidak dari program studi pendidikan, tetapi saya bisa langsung beradaptasi bersama siswa siswi di sekolah sasaran saya. Dan itu juga membuat saya pengalaman yang baru dan pembelajaran yang baru saat saya alami pertama kali. Program Kampus Mengajar ini diikuti oleh beragam Universitas baik negri maupun swasta di seluruh Indonesia. Kementrian Pendidikan mengadakan Program Kampus Mengajar adalah sebagai proses pengabdian mahasiswa dan relevansi ilmu yang telah didapatkan selama belajar dikampus untuk membuat inovasi baru pada lingkungan masyarakat.

Kampus mengajar adalah kegiatan mengajar di sekolah yang merupakan bagian dari program Merdekan Belajar Kampus Merdeka. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)n Nadiem Anwar Makarim menjelaskan tujuan diselenggarakan Kampus Mengajar adalah (1) untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. (2) membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk sekolah-sekolah di daerah 3T. Penyelenggaraan program ini dapat dukungan dari lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Pemerintah mengeluarkan kebijakan penyelenggaraan pembelajaran yang dilakukan dengan jarak jauh (Daring) demi mencegah penularan virus, tapi cara ini belum sepenuhnya efektif dilakukan di masa pandemi karena masi banyak siswa maupun guru yang masih kurang memahami penggunaan teknologi yang baik sehingga proses pembelajaran menjadi terhambat.

Mengajar di SMP pertama kali menurut saya sangat sulit karena siswa siswi baru saja menginjak dewasa di kehidupan mereka. Tak hanya itu siswa siswi juga dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Namun untuk itu saya tidak akan menyerah untuk mengedepankan pendidikan di Indonesia ini untuk lebih baik dan maju. Baik di literasi dan numerasinya maupun di perilaku dan skill yang dimiliki oleh siswa siswi di SMP Islam Al-Hidayah Gempol. Tak perlu saya takuti karena sebelum saya bertugas di sekolah sasaran pihak panitia Program Kampus Mengajar sudah melakukan pembekalan materi dengan narasumber-narasumber yang hebat. Serta saya juga di bimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang yakni Bapak Eko Cahyo Prawoto, S.Pd., M.Pd dosen Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia  Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

Dengan mengikuti kegiatan ini saya jadi memahami bahwa dunia pendidikan memang perlu untuk dikembangkan dan di inovasi lebih lanjut. Menjadi seorang pendidik sangatlah menyenangkan, selain itu di lembaga sekolah saya juga banyak diberikan ilmu baru oleh guru pamong saya ( Bu Vita Krisnawati S, S.Farm). Serta sambutan oleh pihak SMP Islam Al-Hidayah sangat terbantu dengan adanya mahasiswa. Kemudian menjadi sebuah tantangan, bagaimana membuat suasana belajar daring menjadi menyenangkan merupakan tantangan tersendiri buat saya dan teman-teman saya. Sebagai mahasiswa kita juga perlu menegnalkan IPTEK untuk siswa siswi maupun guru di sekolah sasaran saya.

whatsapp-image-2023-01-04-at-09-43-21-63b4e84a4addee428c72c9a2.jpeg

Dengan adanya mahasiswa kampus mengajar angkatan 4 di SMP Islam Al-Hidayah Gempol semua merasakan dampaknya yakni awalnya yang tidak ada media pembelajaran dan pembelajaran yang banyak diminati siswa siswi akhirnya ada. Salah satunya yakni pembelajaran di luar kelas dengan menggunakan skill dan pengalaman siswa siswi bisa berjalannya dengan lancar untuk pembelajaran literasi di luar kelas. Siswa siswi di SMP Islam Al-Hidayah Gempol ini sangat tertarik dan memiliki antusias yang tinggi serta semangat yang besar disaat melakukan pembelajaran di luar kelas.

Tak hanya itu saja yang kami lakukan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, saya beserta teman saya juga melakukan pembelajaran adaptasi teknologi yakni memberikan pelatihan mengoperasikan ms.word yang dilaksanakan di lab komputer SMP Islam Al-Hidayah Gempol. Selain itu juga kita mengadakan penguatan pancasila dengan cara menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap pagi setelah pembacaan do'a selesai. Serta saya juga menerapkan lingkungan sekolah bersih karena SMP Islam Al-Hidayah Gempol bertepatan sebagai sekolah Adiwiyata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline