Lihat ke Halaman Asli

purcahyono hariprasetyo

Bergabung di kompasiana agar dapat menuangkan ide dan pengalaman

Rintik Rindu

Diperbarui: 29 Oktober 2023   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja masih bergelayut pada sudut cakrawala, seperti tak ingin lekas beranjak

Sementara keciprat air menyentuh wajah, membuyarkan segala lamunan tentangmu

Ehm ! ternyata telah cukup lama, diri ini berdiri terpaku pada tepian pantai

Sekelompok camar terbang riuh untuk mencari jalan pulang, mengabarkan jika hari kian temaram

Sauh telah terangkat, layar pun terkembang, sesaat perahu nelayan terlihat di kejauhan untuk mengarungi samudra kehidupan

Menyibak riak-riak cobaan, menepis segala badai ujian untuk membawa rindu pada sekeping kebahagiaan di ujung sana

Jarak dan waktu yang telah memisahkan, segera ingin menetas temu kepadamu

Ketika malam  tiba membawa kesunyian yang kian mencengkeram

Cahaya rembulan menelusup di sela-sela jeruji ketabahan akan penantian yang terasa panjang

Serasa rindu telah menjalari setiap aliran darah, kemudian menghentikan detak jantung

Suara burung malam terdengar di kejauhan, mengetuk berulang-ulang dinding jiwa yang merindu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline