Lihat ke Halaman Asli

Ketika Hati Tlah Patah

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menulis, ketika perasaan ini sudah tak sanggup lagi menahan beban berat.

Ketika semua persoalan datang dengan bertubi2, tanpa ada jeda untuk aku menghela nafas.

Aku berpikir kita akan terus bersama, mengarungi samudra kehidupan ini.

Aku sangka semua yang aku sabarkan dengan dirimu akan bisa berubah.

Namun ternyata harapan itu sirna.

Sebuah pertengkaran kecil yang akhirnya membuat aku memutuskan tak lagi bersamamu.

Kucoba tuk memahami dan mengerti terus tentang kamu, namun sia sia jua akhirnya.

Tubuh dan hati ini telah letih tuk terus melangkah disampingmu.

Sering terkoyak dan terbakar cemburu.

Namun seakan kau sengaja dengan ini semua, agar aku mengambil langkah yang sudah kau harapkan. Pisah.

Aku menulis, dengan harapan segala ganjalan perasaan ini terlepas dan aku tak lagi menjadi bebanmu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline