Lihat ke Halaman Asli

Era Pandemi: Efek dan Opportunity terhadap Model Bisnis Supply Chain Management

Diperbarui: 5 November 2020   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perekonomian dunia lumpuh akibat terserang wabah Covid-19. Hampir semua sektor terkena dampaknya diantaranya, sektor pariwisata, sektor retail, sektor pertanian.

Namun terpuruknya perekonomian bukanlah akhir dari segalanya, bahkan sebenarnya dapat menjadi peluang pembenahan sistem bisnis. Salah satunya sistem bisnis terkait manajemen rantai pasok atau yang dikenal sebagai supply chain management.

Dampak besar dari covid 19 adalah terjadinya ketidakpastian keseimbangan antara permintaan dan penawaran, misalnya supplier bahan mentah yang kesusahan memenuhi permintaan dikarenakan lockdown serta manufactur yang susah menambah customer. Perusahaan harus beradaptasi dengan keadaan dengan memaksimalkan alur informasi permintaan dan penawaran melalui e-supply chain.

A/Professor Omar Hussein, pemateri Visiting professor menjelaskan bahwa penggunaan e-supply sangat membantu perusahaan dalam kondisi sekarang. Lockdown membuat semua orang beraktifitas dirumah sehingga pengantaran barang kebutuhan juga harus dipermudah dengan sistem elektronik.

UMKM juga dapat mengambil peran dengan merubah sistem rantai pasok tradisional ke arah e-supply chain. Di Indonesia penyedia platform supply chain seperti, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Shopee sangat membantu UMKM pada proses pemesaran sampai pengiriman barang yang hanya tinggal menunggu dari rumah.

Menambahkan jika kondisi sudah normal, e-supply chain management akan berjalan dengan baik karena tidak ada sistem lockdown yang menghambar aliran barang. Perusahaan khususnya UMKM diharapkan mulai menggunakan sistem rantai pasok elektronik yang bisa memaksimalkan aliran proses informasi, barang, dan jasa sehingga terciptanya keseimbangan permintaan dan penawaran.

Keberhasilan e-supply sebenarnya sudah dibuktikan oleh perusahaan Dell (Industri Personal Computer) pada tahun 1999/2000 yang lalu dengan pendapatnya yang naik sebesar 31%.

Strategi yang dipakai dalam mengembangkan model e-supply perusahaan Dell dapat ditiru oleh perusahaan di Indonesia khususnya UMKM dengan menerapkan kunci strategi yaitu, kerampingan, kecepatan, dan fleksibilitas. Adapun inti dari strategi yang dikembangkan perusahaan Dell adalah pengurangan mata rantai pasokan, pemesanan bahan baku jika hanya ada order, penentuan waktu standar anggota supply chain, memperkecil jumlah pemasok, memusatkan pemasok dengan jarak terdekat dari perusahaan, mengembangkan JIT manufacturing, mengembangkan e-commerce (melalui website), meperluas kemitraan.

Oleh : Purba Wahyu Adi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline