Lihat ke Halaman Asli

Bengkelku Sekarang Semakin Canggih...

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Teknologi semakin berkembang, saat ini semakin banyak type motor ditawarkan dengan berbagai teknologi yang membuat performancenya semakin bagus, praktis dan hemat energi. Semakin banyak jumlah motor tentunya membuat peluang bengkel usaha motor semakin cerah. Namun demikian, semakin banyaknya jenis motor menuntut bengkel memperlengkapi dengan peralatan yang canggih dan menyediakan stok suku cadang yang semakin beragam.

Hal tersebut terus menjadi pemikiran Agus Rahmat biasa disapa "Daus". Ia pemilik bengkel "Family Motor" dikawasan Gas Alam Sukatani. Profesinya tersebut digeluti sejak 3 tahun yang lalu. Dia dibantu saudaranya untuk menjalankan usahanya tersebut.

Disaat peluang usaha bengkel terbuka, usahanya justru mengalami penurunan drastis. Omzet menurun dan barang dagangan kosong. Untuk menyediakan peralatan canggih dan suku cadang lengkap dia tidak mempunyai modal. Langganannyapun secara otomatis pada kabur (kenang dia..). Dalam kondisi semakin terpuruk Daus mencari pinjaman ke Bank. Akhirnya Daus mengayunkan langkah menuju Bank Syariah Mandiri untuk mencari informasi. Di BSM Depok Daus ditemui oleh petugas marketing Warung Mikro BSM (PMM). Setelah diberi penjelasan oleh petugas PMM mengenai prosedur dan aturannya akhirnya Daus tertarik mengajukan permohonan pembiayaan. Sang PMM pun segera mengumpulkan data dan persyaratan pembiayaan. Dalam hitungan hari pembiayaan sebesar Rp5 juta pun mengucur dari Warung Mikro BSM. Modal yang ia dapatkan dari Warung Mikro digunakan untuk membeli onderdil motor. Geliat usahanya semakin terasa dan langgananpun bertambah. Seiring berjalan waktu, ada ganjalan yang belum terealisasi untuk memberikan kepuasan kepada langganan. Seperti kondisi bengkel kotor, onderdil kurang lengkap dan peralatan yang tidak memadai. Setelah berjalan 8 bulan ia memutuskan untuk mengajukan tambahan pembiayaan. Setelah melalui proses pembinaan dan analisa ulang Daus layak mendapatkan fasilitas pembiayaan sebesar Rp20 juta. Dari pembiayaan tersebut Daus tidak usah lagi mencari onderdil yang dibutuhkan ke toko lain. Bengkel lebih bersih dan nyaman serta peralatan lengkap. Dari hasil tersebut Daus mendapatkan omzet penjualan onderdil sebesar Rp300 s.d Rp500 ribu perhari ditambah jasa perbaikan sekitar Rp100 s.d Rp150 ribu/hari. Dari hasil tersebut Daus bisa membayar kewajibannya ke bank BSM tepat waktu.

Daus adalah salah satu nasabah binaan Warung Mikro dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun mampu bertahan dalam menjalankan usahanya. "Suami saya support terus, keuangan saya yang pegang dan saya harus menghemat pengeluaran", demikian penjelasan Atnah isteri ybs. "Dengan menjalankan usaha dengan baik ditambah dukungan pembiayaan dari Warung Mikro BSM, sekarang usaha saya menjadi lebih berkembang" lanjut Atnah.

Saat ini sudah lebih dari 2000 "Daus-Daus" yang sudah mendapatkan pembiayaan dari Warung Mikro BSM. 50 Warung Mikro telah tersebar di 18 Propinsi, yaitu :

§   BANTEN

§   D.I. YOGYAKARTA

§   DKI JAKARTA

§   JAWA BARAT

§   JAWA TENGAH

§   JAWA TIMUR

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline