Lihat ke Halaman Asli

Tips Mengawetkan Daging Kurban Menjadi Bekamal yang Bisa Bertahan dengan Jangka Waktu Berbulan-bulan

Diperbarui: 3 Juni 2023   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

TIPS MENGAWETKAN DAGING KURBAN MENJADI  BEKAMAL  YANG BISA BERTAHAN BERBULAN -BULAN
 
Daging menjadi salah satu sumber bahan makanan yang memerlukan proses pengawetan karena daging mudah mengalami kerusakan. Faktor penyebab kerusakan daging diantaranya yaitu kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme dan kondisi penyimpanan tidak tepat yang berkaitan dengan suhu dan kelembaban. Kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme dapat menyebabkan pembusukan, perubahan warna, perubahan tekstur dan terbentuknya eksudasi cairan (Aidani, 2014).
 
Bekamal merupakan produk olahan daging yang di fermentasi agar daging bisa bertahan lama. Fermentasi yaitu suatu cara pengawetan alami melalui proses penguraian secara biologis terhadap senyawa -- senyawa kompleks. Bekamal ini merupakan khas suku using Banyuwangi yang Khususnya di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. Bekalam ini ada sejak tahun 1300 an ketika islam mulai masuk ke kabupaten Banyuwangi. Pada zaman dahulu kala bekamal ini dibuat pada saat hari raya Idul Adha tiba. Bekamal ini merupakan teknik pengawetan atau fermentasi daging dengan cara penggaraman. Semakin lama proses fermentasi kandungan kolestrolnya semakin berkurang dan dihasilkan bekamal yang bisa bertahan hinggan 4 -- 6 bulan. Bekamal ini memiliki ciri khas dari proses fermentasinya yaitu mengeluarkan aroma segar dengan rasa daging yang cenderung asam dan asin. Langkah -- langkah pembuatan bekamal :
A. Siapkan bahan
1. Daging
Daging adalah salah satu bahan pangan yang memiliki nilai gizi berupa protein dan mengandung asam amino yang lengkap.Daging biasanya hanya dikonsumsi dengan digoreng, dibakar atau dimasak dengan rempah. Karena keunggulan dan kandungan yang dimiliki oleh daging, maka banyak orang yang melakukan berbagai macam olahan daging dengan cara fermentasi bertujuan untuk menambah value terhadap hasil perternakan agar nilai jualnya tinggi.
2. Jeruk nipis
Air jeruk nipis memiliki unsur- unsur senyawa kimia sehingga dapat menutupi bau khas dari daging. Sehingga perasan jeruk nipis berpotensi untuk menghilangkan bau pada daging. Jeruk nipis ini juga berfungsi untuk menggempukan daging sapi, daging kambing.
3. Gula merah
Gula merah merupakan salah satu pemanis tradisional atau alami yang ada di Indonesia. Penambahan gula merah pada proses fermentasi ini juga bisa menambah cita rasa, aroma dan tekstur.
4. Garam
Fungsi garam dalam pembuatan bekamal yaitu mengurangi kadar air dalam daging sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Dan juga berfungsi sebagi penambah cita rasa dan sebagai pengawet.
5. Plastik
Plastik ini sebagai pembungkus agar tidak ada udara yang masuk saat proses fermentasi.
B. Cara pembuatan
1. Bersihkan daging dari lemak, daging dicuci bersih
2. Rendam faging dengan air jeruk nipis selama semalam
3. Kemudian potong daging sesuai selera, lalu campurkan dengan gula merah dan garam
4. Masukkan daging yang sudah dicampurkan dengan gula dan garam ke dalam wadah, kemadian tutup dengan plastik selama 2 minggu atau lebih.
 
 
 
Adapun kegagalan dalam pembuatan bekamal dikarenakan pada saat fermentasi suhu penyimpanan tidak sesuai, proses fermentasi bekamal harus disuhu ruang dan terhindar dari aktivitas atau kegiatan manusia. Dan lingkungan tempat penyimpanan tidak boleh lembab untuk mencegah tumbuhnya kapan. Suhu yang sesuai untuk penyimpanan yaitu pada suhu ruang sekitar 25* c. Bekamal ini saat digemari masyarakat banyuwangi.
 
 
Daftar pustaka
 
Aidani, Emad., Banafsheh Aghamohammadi, Mina Akbarian, Afsaneh Morshedi, Milad Hadidi, Nila Ghasemkhani, and Ava Akbarian. 2014. Effect Of Chilling, Freezing And Thawing On Meat Quality: A Review. International Journal of Biosciences.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline