Lihat ke Halaman Asli

PUPUT MELATI

Mahasiswa

Pentingnya Pendidikan Anti Bullying Dalam Membentuk Generasi Yang Beretika

Diperbarui: 22 Desember 2024   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar bullying - Search Images 

Penulis : Puput Melati

                 Ibu Dr.Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd. M.H 

Nama : Puput Melati

NIM : 2401763

UPI Kampus Cibiru

Pentingnya Pendidikan Anti Bullying Dalam Membentuk Generasi Yang Beretika

 

Perundungan atau bullying merupakan masalah sosial yang telah ada sejak lama dan terus menjadi perhatian global. Perundungan tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, tetapi juga di tempat kerja, dunia maya, dan berbagai aspek kehidupan sosial lainnya. Fenomena ini melibatkan tindakan yang di lakukan secara sadar untuk menyakiti, mengintimidasi, atau merendahkan individu lain. Dampak perundungan tidak hanya terbatas pada korban, tetapi juga melibatkan pelaku, saksi, dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, pendidikan anti bullying menjadi elemen penting dalam membangun generasi yang beretika dan beradab.

Perundungan di definisikan sebagai tindakan agresif yang di lakukan secara berulang terhadap individu yang di anggap lebih lemah, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Ada beberapa jenis perundungan yang sering terjadi, yaitu :

  • Perundungan fisik yang melibatkan tindakan seperti memukul, menendang, mendorong, atau bentuk kekerasan fisik lainnya.
  • Perundungan sosial seperti upaya mengisolasi seseorang dari kelompok sosialnya, seperti memboikot, menyebarkan rumor atau berita bohong dan mengucilkan.
  • Perundungan verbal dengan menggunakan kata-kata untuk menghina, mengejek, atau menyebarkan fitnah.
  • Perundungan Siber (Cyberbullying) terjadi karena platform digital, seperti media sosial, pesan teks, atau email, dengan tujuan mempermalukan atau mengintimidasi korban.

Penyebab terjadinya bullying atau perundungan, terdapat berbagai faktor yang mendorong seseorang melakukan perundungan, di antaranya :

  • Lingkungan keluarga, karena anak yang tumbuh dalam keluarga dengan pola asuh yang otoriter atau penuh kekuasaan cenderung mengadopsi prilaku agresif. Mereka mungkin belajar bahwa kekerasan adalah cara untuk menyelesaikan masalah.
  • Lingkungan sekolah dengan mengajarkam norma sosial yang mendukung prilaku dominasi dan intimidasi dapat mempengaruhi seseorang untuk menjadi pelaku perundungan.
  • Selain itu, lingkungan yang tidak memberikan lingkungan Sosial: Norma sosial yang mendukung perilaku dominasi dan intimidasi dapat memengaruhi seseorang untuk menjadi pelaku perundungan. Selain itu, lingkungan yang tidak memberikan sanksi tegas terhadap perilaku bullying juga mendorong perilaku ini untuk terus terjadi.
  • Tekanan psikologis: Pelaku bullying sering kali memiliki rasa tidak aman atau rendah diri, yang kemudian diatasi dengan mendominasi orang lain sebagai bentuk kompensasi.
  • Pengaruh media: Media, terutama yang menampilkan konten kekerasan, dapat memberikan contoh buruk bagi individu, terutama anak-anak dan remaja, untuk meniru perilaku tersebut.

Pentingnya pendidikan anti bullying adalah upaya sistematis yang bertujuan untuk mencegah dan menangani tindakan bullying melalui pembelajaran, kampanye, dan intervensi di berbagai lingkungan, khususnya di sekolah. Berikut adalah alasan mengapa pendidikan anti bullying sangat penting :

  • Meningkatkan kesadaran akan bahaya bullying, pendidikan anti bullying membantu individu memahami apa itu bullying, jenis-jenisnya dan dampak buruknya bagi semua pihak yang terlibat, dengan meningkatnya kesadaran, baik siswa, guru, maupun orang tua dapat lebih responsif terhadap tanda-tanda bullying dan mengambil langkah yang tepat.
  • Membentuk karakter dan etika yang baik, dengan mengajarkan siswa nilai-nilai empati, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan. Nilai-nilai ini menjadi pondasi penting dalam membentuk generasi yang beretika.
  • Menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif, dengan berkontribusi terciptanya lingkungan yang aman, dimana setiap individu merasa di terima, dihargai, dan bebas dari ancaman intimidasi.
  • Mengurangi dampak psikologis negatif, dengan adanya edukasi yang efektif, kasus bullying dapat di cegah, sehingga risiko dampak psikologis seperti depresi, kecemasan, atau trauma pada korban dapat diminimalkan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline