Lihat ke Halaman Asli

Selvy Annesa Putri

Poems, old songs, and a sky full of stars.

Ke Tempat Wisata

Diperbarui: 10 September 2016   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Orang-orang diciptakan untuk datang dan pergi, sedang sela diantaranya adalah jarak yang tidak pasti. Doa adalah jarak antara rindu dan temu. Malam adalah jarak antara masa lalu dan masa depan. Tahun-tahun yang telah lewat adalah jarak yang memisahkan kita.

Kau tahu—sebenarnya tidak ada yang bisa memastikan kapan jarak akan berakhir. Tidak ada yang tahu kapan pengamen akan berhenti bernyanyi, kapan jalanan lengang dari hiruk-pikuk kendaraan, dan kapan waktu mengembalikan kita. Tidak ada.

Jarum jam yang berputar adalah penjahat yang paling mulia. Ia membawa kau dan aku ke tempat di mana pernah ada jejak kaki kita, ke museum kota yang menyimpan banyak cerita masa lalu, bahkan ke toko-toko yang pernah menjajakan cinta dengan harga paling murah. Ia juga membawaku jalan-jalan pada ingatanmu menuju setengah dasawarsa lalu, sebuah rumah berdiri tegak diantara keyakinan yang kau bangun kemudian hancur dikoyak-koyak bencana.

Kini tempat-tempat itu, tidak lagi kutemukan diriku di sana. Sama sekali tidak.

Makassar, 10 September 2016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline